Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Irjen Djoko Tidak Diperiksa Pekan Ini

Kompas.com - 10/10/2012, 07:57 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) belum akan memeriksa Inspektur Jenderal Djoko Susilo dalam waktu dekat meskipun Presiden sudah memerintahkan kepolisian menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus simulator SIM ke KPK. Djoko merupakan tersangka kasus dugaan korupsi simulator ujian surat izin mengemudi (SIM) tersebut.

"Pemeriksaan DS (Djoko Susilo) belum akan dilakukan pada pekan ini," kata Juru Bicara KPK, Johan Budi, di Jakarta, Selasa (9/10/2012).

Menurut Johan, mengenai kapan seorang tersangka akan diperiksa, hal itu merupakan bagian dari strategi penyidikan. Jadwal pemeriksaan, katanya, disesuaikan dengan kepentingan penyidik. "Penyidik yang tahu kapan seseorang ini tepat dilakukan pemeriksaan," ucapnya.

Johan menolak KPK dikatakan menyia-nyiakan dukungan publik karena belum juga memeriksa kembali Djoko, bahkan menahan jenderal bintang dua itu. "KPK sangat berterima kasih pada dukungan publik, kami tidak akan sia-siakan itu. Kami tetap kerja keras," ucapnya.

Sama halnya dengan jadwal pemeriksaan, kepastian penahanan Djoko juga menjadi kewenangan penyidik. "Itu penyidik yang tahu," kata Johan saat ditanya mengenai desakan publik agar KPK segera menahan Djoko.

Seusai pemeriksaan pada Jumat pekan lalu, KPK tidak menahan Djoko. KPK beralasan masih mengumpulkan alat bukti, menghitung kerugian negara, dan mempertimbangkan waktu maksimal 60 hari untuk menahan seorang tersangka.

KPK menetapkan Djoko sebagai tersangka bersama tiga orang lainnya, yakni Wakil Kepala Korlantas Brigadir Jenderal (Pol) Didik Purnomo serta Direktur PT Citra Mandiri Metalindo Abadi, Budi Susanto, dan Direktur PT Inovasi Teknologi Indonesia (PT ITI) Sukotjo S Bambang. Baik Didik, Budi, maupun Sukotjo juga menjadi tersangka di kepolisian.

Djoko bersama tiga tersangka lain itu diduga melakukan penyalahgunaan kewenangan sehingga mengakibatkan kerugian negara atau keuntungan pihak lain. Penanganan kasus dugaan korupsi simulator SIM ini sempat menjadi polemik antara KPK dan kepolisian. Publik mendesak agar kasus itu sepenuhnya ditangani KPK.

Atas polemik tersebut, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memutuskan untuk mengambil alih penyelesaiannya. Dalam pidatonya, Presiden memerintahkan kepolisian menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus simulator SIM ke KPK.

Saat ini, KPK masih akan berkoordinasi dengan kepolisian mengenai pelimpahan penanganan perkara tiga tersangka selain Djoko itu.

Berita-berita terkait bisa diikuti di Topik Pilihan: DUGAAN KORUPSI KORLANTAS POLRI

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

    Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

    Nasional
    Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

    Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

    Nasional
    Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

    Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

    Nasional
    Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

    Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

    Nasional
    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

    Nasional
    Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

    Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

    Nasional
    7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

    7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

    Nasional
    Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

    Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

    Nasional
    Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

    Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

    Nasional
    Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

    Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

    Nasional
    BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

    BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

    Nasional
    Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

    Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

    Nasional
    Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

    Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

    Nasional
    Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

    Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com