Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekrutmen Penyidik Internal KPK Tetap Berjalan

Kompas.com - 09/10/2012, 21:17 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.comPerekrutan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi tetap berjalan. Menurut Juru Bicara KPK Johan Budi SP, proses rekrutmen penyidik internal KPK tersebut tidak ada masalah sejak awal.

"Proses rekrutmen penyidik internal KPK itu tetap jalan, tidak terpengaruh dengan itu," kata Johan di Jakarta, Selasa (9/10/2012).

Persoalan rekrutmen penyidik yang dilakukan sendiri oleh KPK ini tidak disinggung dalam pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Senin malam lalu. Presiden hanya menengahi masalah penyidik Polri di KPK yang tidak diperpanjang masa tugasnya.

Menurut Presiden, kepolisian tidak dapat menarik penyidiknya tanpa seizin KPK. Hal tersebut dikhawatirkan dapat mengganggu kinerja KPK. Untuk mengatur masalah ini lebih jauh, Presiden akan mengeluarkan peraturan pemerintah yang baru.

Terkait proses rekrutmen penyidik KPK, Johan mengatakan sudah ada 30 orang yang lolos uji kompetensi. Mereka kemudian akan mengikuti tes wawancara dan tes kesehatan. "Jika tidak ada aral merintang, kemungkinan tanggal 15 atau 20 Oktober sudah ada keputusan mengenai pengangkatan penyidik internal," ujarnya.

Menurut Johan, para peserta seleksi penyidik ini berasal dari internal KPK, di antaranya dari direktorat penyelidikan, gratifikasi, pengaduan masyarakat, atau direktorat laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN). "Status mereka semua itu penyelidik," tambahnya.

Para calon penyidik ini, lanjut Johan, bukan berasal dari institusi kepolisian. "Mereka ada yang dari BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan), Departemen Keuangan, BPK (Badan Pemeriksa Keuangan), ada juga yang dari swasta," ungkapnya.

Dia juga mengatakan, KPK akan kekurangan tenaga penyelidik mengingat sebagian penyelidik itu kemungkinan akan menjadi penyidik melalui rekrutmen internal tersebut. Karena itu, menurut dia, proses rekrutmen penyidik internal ini akan diikuti dengan rekrutmen penyelidik dari luar.

"Kami akan buka rekrutmen penyelidik, bagi yang punya keinginan bergabung, silakan mendaftar asal memenuhi syarat," ujar Johan.

Berita terkait kebutuhan penyidik di KPK dapat diikuti dalam topik "KPK Krisis Penyidik"

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

    Nasional
    Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

    Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

    Nasional
    Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

    Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

    [POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

    Nasional
    Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

    Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

    Nasional
    Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

    Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

    Nasional
    Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

    Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

    Nasional
    Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

    Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

    Nasional
    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

    Nasional
    Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

    Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

    Nasional
    7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

    7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

    Nasional
    Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

    Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

    Nasional
    Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

    Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

    Nasional
    Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

    Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com