Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Membaca Kurva Kemarahan Publik

Kompas.com - 09/10/2012, 08:31 WIB

@fiksimini Hai fiksiminier, presidennya sudah ditemukan? Mungkin dia ada di balik imajinasimu. Ayo temukan.

@sepertihidup_: MALAM DITIADAKAN. ”Supaya presiden kalian cepat ketemu,” kata Tuhan.

@rkzv: DI KANTOR POLISI - ”Saya mau lapor kehilangan Pak” ”Kehilangan apa Mas?” ”Kepercayaan!”

@fiksimini TUKANG DVD – ”Mau film apa mas?” ”Film dewasa ada?” ”Judulnya?” ”KPK ditelanjangi!”

@sibangor: PRESIDEN HILANG - Adik ketakutan. ”Maaf, tak sengaja kupencet tombol delete.”

@penenun_kata: MENCARI PRESIDEN DALAM TUMPUKAN JERAMI - ”Ketemu?” ”Tidak. Ini, hanya ada janji-janjinya saja.”

Deretan fiksi pendek tersebut adalah hasil kreasi pengguna Twitter yang dikirim ulang oleh akun fiksimini. Semua fiksi mini itu bertemakan presiden dengan menggunakan hashtag atau tagar #PresidenKeMana. Tagar tersebut bagian dari kampanye #saveKPK. Hingga Senin malam, #PresidenKeMana dikumandangkan 3.654 kali dan #saveKPK yang lebih dulu ada terpancar lebih dari 27.000 kali.

Tagar #savePolri juga dikampanyekan untuk meredakan suasana, tetapi hingga Senin malam baru dikumandangkan 605 kali. Demikian statistik berdasarkan analisis media sosial dengan menggunakan berbagai perangkat lunak, terutama Topsy dan Social Mention.

Terlepas pro dan kontra, dalam tiga hari terakhir percakapan di dunia media sosial memang didominasi konflik KPK dan Polri. Diamnya Presiden menambah katalisator memanasnya situasi di jejaring sosial.

Awalnya, KPK mendapat limpahan energi positif dari konflik dengan DPR soal rencana revisi Undang-Undang KPK. Kamis (4/10/2012), di media sosial, persepsi netizen atau warga pengguna internet sudah memberikan sentimen positif berlebihan terhadap KPK. Dukungan meroket. KPK diperbincangkan dengan nada positif dan dukungan sebanyak 62.616 kali hari itu. Berita terpopuler terkait pernyataan Abraham Samad tak butuh political will DPR, tetapi butuh dukungan rakyat. Saat kurva naik tajam, seharusnya semua pihak menyadari hal itu.

Hari itu tak ada berita signifikan dari Polri, kecuali berita masuknya 28 penyidik resmi menjadi pegawai tetap KPK.

”Alhamdulillah. Masih banyak anggota Polri yang hebat! Hidup Polri!” begitu komentar Addie MS di Twitter, memberikan nada positif untuk Polri bersama 6.517 akun lainnya.

Biasanya, kurva dukungan kepada KPK akan turun signifikan pada akhir pekan, apalagi pada Jumat (5/10/2012), KPK ternyata tidak menahan Inspektur Jenderal Djoko Susilo. Namun, di luar dugaan, Jumat malam datanglah Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Bengkulu Komisaris Besar Dedi Irianto ke KPK yang kemudian memberi energi tambahan berlimpah untuk KPK.

Polri pasti tahu soal rencana Dedi datang ke KPK karena, sore harinya, di depan penjagaan polisi, aktivis Usman Hamid di depan pengunjuk rasa pendukung KPK sudah membakar semangat dengan membacakan isu bahwa malam hari akan ada penjemputan paksa penyidik Polri yang bertugas di KPK.

Entah strategi apa yang dimainkan Polri di kala dukungan terhadap Polri turun tajam, komunikasi publik yang dijalankan kontraproduktif dengan situasi. Kesalahan besar Polri yang tak bisa membaca aktivitas pengguna media sosial berbuah petaka.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    KPK Diusulkan Tidak Rekrut Penyidik dari Instansi Lain, Kejagung Tak Masalah

    KPK Diusulkan Tidak Rekrut Penyidik dari Instansi Lain, Kejagung Tak Masalah

    Nasional
    Jokowi Tekankan Pentingnya Alat Kesehatan Modern di RS dan Puskesmas

    Jokowi Tekankan Pentingnya Alat Kesehatan Modern di RS dan Puskesmas

    Nasional
    100.000-an Jemaah Umrah Belum Kembali, Beberapa Diduga Akan Berhaji Tanpa Visa Resmi

    100.000-an Jemaah Umrah Belum Kembali, Beberapa Diduga Akan Berhaji Tanpa Visa Resmi

    Nasional
    KPU Bantah Lebih dari 16.000 Suara PPP Hilang di Sumut

    KPU Bantah Lebih dari 16.000 Suara PPP Hilang di Sumut

    Nasional
    Tata Kelola Makan Siang Gratis

    Tata Kelola Makan Siang Gratis

    Nasional
    Sandiaga Sebut Pungli di Masjid Istiqlal Segera Ditindak, Disiapkan untuk Kunjungan Paus Fransiskus

    Sandiaga Sebut Pungli di Masjid Istiqlal Segera Ditindak, Disiapkan untuk Kunjungan Paus Fransiskus

    Nasional
    Pakar Ingatkan Jokowi, Pimpinan KPK Tidak Harus dari Kejaksaan dan Polri

    Pakar Ingatkan Jokowi, Pimpinan KPK Tidak Harus dari Kejaksaan dan Polri

    Nasional
    Kritik Haji Ilegal, PBNU: Merampas Hak Kenyamanan Jemaah

    Kritik Haji Ilegal, PBNU: Merampas Hak Kenyamanan Jemaah

    Nasional
    Jokowi Puji Pelayanan Kesehatan di RSUD Baharuddin Kabupaten Muna

    Jokowi Puji Pelayanan Kesehatan di RSUD Baharuddin Kabupaten Muna

    Nasional
    KPK Siap Hadapi Gugatan Praperadilan Gus Muhdlor Senin Hari Ini

    KPK Siap Hadapi Gugatan Praperadilan Gus Muhdlor Senin Hari Ini

    Nasional
    Jasa Raharja Santuni Semua Korban Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang  

    Jasa Raharja Santuni Semua Korban Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang  

    Nasional
    Soal Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Soal Waktu, Komunikasi Tidak Mandek

    Soal Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Soal Waktu, Komunikasi Tidak Mandek

    Nasional
    Bus Rombongan Siswa SMK Terguling di Subang, Kemendikbud Minta Sekolah Prioritaskan Keselamatan dalam Berkegiatan

    Bus Rombongan Siswa SMK Terguling di Subang, Kemendikbud Minta Sekolah Prioritaskan Keselamatan dalam Berkegiatan

    Nasional
    Saat DPR Bantah Dapat Kuota KIP Kuliah dan Klaim Hanya Distribusi...

    Saat DPR Bantah Dapat Kuota KIP Kuliah dan Klaim Hanya Distribusi...

    Nasional
    Hari Kedua Kunker di Sultra, Jokowi Akan Tinjau RSUD dan Resmikan Jalan

    Hari Kedua Kunker di Sultra, Jokowi Akan Tinjau RSUD dan Resmikan Jalan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com