JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi akan menyampaikan pernyataan terkait ketegangan antara KPK-Polri di Kantor Presiden, Jakarta, Minggu (7/10/2012) pukul 16.00, yang terus bergulir hingga hari ini.
"Ini arahan langsung dari Presiden. Kami akan menanggapi perkembangan terkini terkait KPK-Polri," kata Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha kepada Kompas.com, Minggu.
Ketika ditanya lebih rinci, Julian meminta rekan-rekan media untuk mendengar secara langsung dari Mensesneg pada sore ini.
Sejak ketegangan yang terjadi pada Jumat malam, kelompok masyarakat sipil mendorong Presiden Susilo Bambang Yudhoyono segera turun tangan mengakhiri perseteruan tersebut. Tak hanya melalui media massa, publik pun mendorong Presiden bertindak melalui jejaring sosial media.
Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S Pane mengatakan, penyerbuan dan pengepungan yang dilakukan polisi ke KPK merupakan penghinaan terhadap institusi negara. Untuk itu, Presiden sebaga kepala negara harus menegur Kepala Polri Jenderal (Pol) Timur Pradopo, serta memintanya untuk melakukan pengusutan.
Sementara itu, anggota Komisi III DPR, Bambang Soesatyo, mengatakan, Presiden tidak bisa lepas tangan atas kemelut yang terjadi antara KPK dan Polri. Politisi Golkar ini meminta Presiden mempertemukan unsur pimpinan kedua lembaga itu sebelum melebar dan ditunggangi pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Berita terkait polemik antara Polri dan KPK dapat diikuti dalam topik "Polisi vs KPK"