Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga, Rumah Novel Didatangi Densus 88

Kompas.com - 06/10/2012, 04:24 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Bambang Widjojanto mengungkapkan, aparat kepolisian yang mendatangi kediaman penyidik KPK Kompol Novel Baswedan diduga dari Datasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror.

"Di rumah Novel didatangi polisi dduga dari Densus, menanyakan rumah Novel. Ada yang menerobos masuk," kata Bambang dalam jumpa pers di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Jumat (5/10/2012).

Seperti yang diberitakan, Novel adalah penyidik KPK yang tengah menangani kasus dugaan korupsi simulator SIM yang melibatkan petinggi kepolisian. Ia kini dituduh melakukan penganiayaan berat ketika bertugas di Polres Bengkulu pada 2004.

Pimpinan KPK, lanjut Bambang, sudah mendapat informasi soal teror yang didapat para penyidiknya ini. Bahkan, menurut Bambang, orang dekat Novel pun ikut ditekan.

Bambang juga mengatakan kalau dugaan penganiayaan yang dituduhkan kepada Novel tidaklah benar. "Tidak pernah ada di tempat kejadian dan tidak pernah melalukan," ujar Bambang.

Bambang menjelaskan, kasus tersebut sudah selesai pada 2004. Itupun, bukan Novel pelakunya. Saat itu anak buah Novel yang melakukan tindakan pelanggaran hukum yang menyebabkan kematian seorang tersangka. Perbuatan anak buah Novel ini pun sudah disidang dalam majelis etik internal Kepolisian, dan Novel telah mendapat teguran keras atas perbuatan anak buahnya ini.

Secara terpisah, kakak Novel, Taufik Baswedan mengatakan kalau kediaman Novel di Kepala Gading dikepung aparat. Seperti yang diberitakan, Jumat malam anggota Polres Bengkulu dengan bantuan Polda Metro Jaya mendatangi gedung KPK untuk menangkap Novel dan membawa surat pemberitahuan penggeledahan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Kata Sandiaga soal Kemungkinan Maju di Pilkada Jakarta

    Kata Sandiaga soal Kemungkinan Maju di Pilkada Jakarta

    Nasional
    PDI-P Cegah Kader 'Mencurikan Diri' ke Partai Lain Jelang Pilkada 2024

    PDI-P Cegah Kader "Mencurikan Diri" ke Partai Lain Jelang Pilkada 2024

    Nasional
    Demokrat Pertimbangkan Usung Keponakan Prabowo di Pilkada Jakarta 2024

    Demokrat Pertimbangkan Usung Keponakan Prabowo di Pilkada Jakarta 2024

    Nasional
    Demokrat Tak Masalah PBB Usul Yusril Jadi Menko Polhukam Kabinet Prabowo

    Demokrat Tak Masalah PBB Usul Yusril Jadi Menko Polhukam Kabinet Prabowo

    Nasional
    Soal Polemik UKT, Fahira Idris Sebut Paradigma Pendidikan Tinggi Perlu Dibenahi

    Soal Polemik UKT, Fahira Idris Sebut Paradigma Pendidikan Tinggi Perlu Dibenahi

    Nasional
    Kongres VI PDI-P Mundur ke 2025

    Kongres VI PDI-P Mundur ke 2025

    Nasional
    Hari Ini, Megawati Akan Buka Rakernas PDI-P Pukul 2 Siang

    Hari Ini, Megawati Akan Buka Rakernas PDI-P Pukul 2 Siang

    Nasional
    Anggota TNI Bunuh Diri karena Terlilit Utang, Menkominfo: Indonesia Darurat Judi “Online”

    Anggota TNI Bunuh Diri karena Terlilit Utang, Menkominfo: Indonesia Darurat Judi “Online”

    Nasional
    PDI-P Sebut Jokowi-Gibran Tak Diundang ke Rakernas karena Langgar Konstitusi

    PDI-P Sebut Jokowi-Gibran Tak Diundang ke Rakernas karena Langgar Konstitusi

    Nasional
    Tak Ada Jokowi, PDI-P Undang 'Menteri Sahabat' di Pembukaan Rakernas

    Tak Ada Jokowi, PDI-P Undang 'Menteri Sahabat' di Pembukaan Rakernas

    Nasional
    Pemerintah Ancam Tutup Telegram karena Tak Kooperatif Berantas Judi 'Online'

    Pemerintah Ancam Tutup Telegram karena Tak Kooperatif Berantas Judi "Online"

    Nasional
    MKD DPR Buka Opsi Panggil Anak SYL, Indira Chunda Thita yang Pakai Duit Korupsi Ayahnya untuk 'Skincare'

    MKD DPR Buka Opsi Panggil Anak SYL, Indira Chunda Thita yang Pakai Duit Korupsi Ayahnya untuk "Skincare"

    Nasional
    16 Kloter Jemaah Haji Indonesia Gelombang 2 Tiba di Jeddah

    16 Kloter Jemaah Haji Indonesia Gelombang 2 Tiba di Jeddah

    Nasional
    Soal Pilkada Jakarta, Demokrat Buka Pintu untuk Sudirman Said, Tutup Rapat untuk Anies

    Soal Pilkada Jakarta, Demokrat Buka Pintu untuk Sudirman Said, Tutup Rapat untuk Anies

    Nasional
    Pemerintah Ancam Denda Platform Digital Rp 500 Juta untuk Tiap Konten Judi 'Online'

    Pemerintah Ancam Denda Platform Digital Rp 500 Juta untuk Tiap Konten Judi "Online"

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com