Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Diminta Tak Persulit Pengunduran Diri Penyidiknya

Kompas.com - 04/10/2012, 07:57 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Polri diminta tidak mempersulit proses di internal jika ada penyidiknya yang ingin mengundurkan diri dari keanggotaan Polri untuk menjadi pegawai tetap di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Semua langkah yang bertujuan untuk memberantas korupsi tentunya harus didukung," kata anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat, Didi Irawadi Syamsuddin, di Jakarta, Kamis (4/10/2012).

Didi berharap agar ada komunikasi yang baik antara pimpinan KPK dan Kepala Polri Jenderal (Pol) Timur Pradopo untuk mencari jalan terbaik menyelesaikan masalah penyidik. Dengan demikian, tidak timbul spekulasi di publik.

"Harus diingat oleh kepolisian bahwa mereka, kalaupun ingin mundur, itu karena komitmen yang tinggi untuk memberantas korupsi. Bukan karena mereka melakukan pelanggaran," kata Ketua DPP Partai Demokrat itu.

Seperti diberitakan, penyidik yang bekerja di KPK diberi kesempatan untuk menjadi pegawai tetap KPK. Pihak KPK memakai dasar hukum Pasal 7 Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2005 tentang Sistem SDM di KPK. Pegawai yang dipekerjakan bisa beralih status menjadi pegawai tetap KPK. Berdasarkan PP Nomor 63 Tahun 2005, pegawai di KPK terdiri dari pegawai tetap, pegawai yang dipekerjakan, dan pegawai tidak tetap.

Langkah itu untuk menyikapi penarikan 20 penyidik oleh Polri pada September lalu dengan alasan sudah habis masa tugasnya. Lima di antaranya belum menghadap ke Polri. Sisanya sudah kembali bekerja di lingkungan Polri.

Polri meminta lima penyidik Polri di KPK yang sudah selesai masa tugas untuk segera melapor. Jika ada penyidik Polri di KPK berniat mengundurkan diri dari Polri, mereka perlu menempuh proses pengunduran diri sesuai prosedur internal Polri.

Berita-berita terkait bisa diikuti pada Topik Hari Ini: KPK KRISIS PENYIDIK

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Bocorkan Duet Khofifah-Emil di Pilkada, Airlangga: Semua Akan Positif...

    Bocorkan Duet Khofifah-Emil di Pilkada, Airlangga: Semua Akan Positif...

    Nasional
    Airlangga Bertemu Khofifah Malam Ini, Bahas soal Emil Dardak di Pilkada Jatim

    Airlangga Bertemu Khofifah Malam Ini, Bahas soal Emil Dardak di Pilkada Jatim

    Nasional
    Prabowo Sebut Punya Gaya Kepemimpinan Sendiri, PDI-P: Kita Berharap Lebih Baik

    Prabowo Sebut Punya Gaya Kepemimpinan Sendiri, PDI-P: Kita Berharap Lebih Baik

    Nasional
    RUU Penyiaran Larang Jurnalisme Investigasi, PDI-P: Akibat Ketakutan yang Berlebihan

    RUU Penyiaran Larang Jurnalisme Investigasi, PDI-P: Akibat Ketakutan yang Berlebihan

    Nasional
    Prabowo Ingin Jadi Diri Sendiri Saat Memerintah, PDI-P: Kita Akan Melihat Nanti

    Prabowo Ingin Jadi Diri Sendiri Saat Memerintah, PDI-P: Kita Akan Melihat Nanti

    Nasional
    Sepanjang 2023, Pertamina Hulu Rokan Jadi Penghasil Migas Nomor 1 Indonesia

    Sepanjang 2023, Pertamina Hulu Rokan Jadi Penghasil Migas Nomor 1 Indonesia

    Nasional
    Djarot dan Risma Dinilai Lebih Berpotensi Diusung PDI-P pada Pilkada DKI 2024 ketimbang Ahok

    Djarot dan Risma Dinilai Lebih Berpotensi Diusung PDI-P pada Pilkada DKI 2024 ketimbang Ahok

    Nasional
    Polri Pastikan Kasus Pembunuhan 'Vina Cirebon' Masih Berjalan, Ditangani Polda Jawa Barat

    Polri Pastikan Kasus Pembunuhan "Vina Cirebon" Masih Berjalan, Ditangani Polda Jawa Barat

    Nasional
    KPK Dalami Gugatan Sengketa Lahan di MA

    KPK Dalami Gugatan Sengketa Lahan di MA

    Nasional
    KPK Duga Tahanan Korupsi Setor Uang Pungli ke Rekening Orang Dekat Eks Karutan Achmad Fauzi

    KPK Duga Tahanan Korupsi Setor Uang Pungli ke Rekening Orang Dekat Eks Karutan Achmad Fauzi

    Nasional
    Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga di 3 Desa Dievakuasi

    Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga di 3 Desa Dievakuasi

    Nasional
    Pakar: Tidak Ada Urgensi Merevisi UU Kementerian Negara

    Pakar: Tidak Ada Urgensi Merevisi UU Kementerian Negara

    Nasional
    Mesin Pesawat yang Ditumpanginya Sempat Terbakar Saat Baru Terbang, Rohani: Tidak Ada yang Panik

    Mesin Pesawat yang Ditumpanginya Sempat Terbakar Saat Baru Terbang, Rohani: Tidak Ada yang Panik

    Nasional
    Prabowo Berharap Bisa Tinggalkan Warisan Baik buat Rakyat

    Prabowo Berharap Bisa Tinggalkan Warisan Baik buat Rakyat

    Nasional
    Bertemu David Hurley, Jokowi Ingin Perkuat Pengajaran Bahasa Indonesia di Australia

    Bertemu David Hurley, Jokowi Ingin Perkuat Pengajaran Bahasa Indonesia di Australia

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com