Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baleg Minta Komisi III Tarik Draf Revisi UU KPK

Kompas.com - 02/10/2012, 15:06 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Legislasi (Baleg) Dewan Perwakilan Rakyat berharap agar Komisi III DPR menarik draf revisi Undang-Undang Nomor 30 tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi. Pasalnya, kajian Baleg, subtansi draf usulan Komisi III itu justru akan melemahkan KPK.

"Kami harap Komisi III lakukan penarikan draf itu," kata Ketua Baleg Ignatius Mulyono, di Gedung DPR,  Senayan, Jakarta, Selasa ( 2/10/2012 ).

Ignatius mengatakan, jika tetap ingin merevisi UU KPK, pihaknya berharap agar Komisi III memperbaiki draf revisi. Segala aturan yang melemahkan KPK seperti penghilangan kewenangan penuntutan, kata dia, sebaiknya dihapus. Selain itu, aturan untuk penguatan KPK dimasukkan seperti pengaturan perekrutan penyidik sendiri.

Sebaliknya, tambah Ignatius, jika Komisi III berpandangan tidak perlu melakukan revisi UU KPK, maka sebaiknya rencana dihentikan. Jika tidak ditarik, lanjut politisi Partai Demokrat itu, pihaknya akan menggelar rapat pleno untuk mengambil keputusan apakah pembahasan draf revisi dihentikan atau dikembalikan.

"Ini baru kita cari waktu (rapat pleno). Harapan saya dalam minggu ini," pungkas Ignatius.

Dihentikan

Ketua Fraksi Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf mengatakan, fraksinya akan menyurati pimpinan DPR agar rencana revisi UU KPK di DPR dihentikan lantaran wacana yang muncul justri dianggap hendak melemahkan KPK. Dia mengklaim bahwa Fraksi Demokat dahulu setuju dilakukan revisi untuk menguatkan KPK, bukan melemahkan.

Ketua Komisi III I Gede Pasek Suardika mengatakan, draf itu masih bisa berubah. Pihaknya mempersilakan semua pihak untuk memberi masukan bagi perbaikan UU KPK. Adapun, terkait subtansi draf revisi yang masuk ke Baleg, Pasek tak tahu menahu lantaran baru masuk ke Komisi III.

Kontroversi revisi UU KPK dapat diikuti dalam topik "Revisi UU KPK"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

    Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

    Nasional
    Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

    Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

    Nasional
    Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

    Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

    Nasional
    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

    Nasional
    Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

    Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

    Nasional
    Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

    Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

    Nasional
    Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

    Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

    Nasional
    Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

    Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

    Nasional
    Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

    Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

    Nasional
    Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

    Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

    Nasional
    Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

    Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

    Nasional
    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

    Nasional
    Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

    Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

    Nasional
    Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

    Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

    Nasional
    Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

    Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com