Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Ringkus 8 Teroris di Solo

Kompas.com - 22/09/2012, 14:40 WIB
Aditya Revianur

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jendral (Pol) Boy Rafli Amar mengungkapkan, Densus 88 telah menangkap hidup 8 terduga teroris di Solo, Jawa Tengah. Para terduga teroris tersebut ditangkap di tempat yang berbeda.

"Hingga Sabtu pagi, polisi dapat membekuk BH (45) dan RK (45). Setelah memeriksanya, polisi dapat menangkap YP (60), FN (18), BN (24), K (43), IV (35), dan N (46),"ujar Boy di Mabes Polri, Jakarta, Sabtu (22/9/2012).

Boy menerangkan, RK adalah warga Makam Bergulo RT 03 RW 07, Serengan, Surakarta, ditangkap Jumat (21/9/2012) dini hari di depan Solo Square saat turun dari bus asal Cilacap.

Sedangkan BH warga Griyan RT 05 RW 10 Kelurahan Pajang, Kecamatan Laweyan, Surakarta, ditangkap pada Sabtu subuh di jalan di dekat rumahnya. Sedangkan keenam terduga teroris lainnya ditangkap Sabtu siang di tempat berbeda wilayah Surakarta.

"Di kediaman BH ditemukan sebelas detonator, bahan kimia, belerang, bahan-bahan campuran untuk bom dan buku jihad. Di lokasi penggerebekan enam terduga teroris lainnya yang ditangkap siang tadi telah dilakukan penggeledahan dan ditemukan bom cair, Nitroglycerin, 4 bom pipa aktif, serta bahan campuran untuk bom," tambahnya.

Boy menjelaskan, RK termasuk kelompok teroris yang bertanggung jawab atas penemuan bahan ledakan di Bojong Gede, dia direkrut dan dilatih di Poso. Menurutnya, RK menyimpan 3 bom di rumahnya yang disiapkan untuk mengebom polisi.

Sedangkan, BH sebagai amir kelompok teroris terkait dengan Rudi dan menyimpan 11 detonator dan bahan kimia pembuat bom dirumahnya. Menurut Boy, dugaan awal dari tujuan 8 terduga teroris tersebut adalah aksi pengeboman pada berbagai fasilitas Polri.

Sepanjang Agustus-September, kepolisian telah menggeledah, menangkap, serta menembak mati terduga teroris di Jakarta, Bandung, Bojong, Depok, dan Solo. Direktur Eksekutif Yayasan Prasasi Perdamaian Noor Huda Ismail mencatat, setidaknya 600 tersangka teroris telah ditangkap aparat dan mereka ini telah diproses secara hukum dengan terbuka.

Di Solo, polisi menembak mati Farhan dan Mukhsin,pada 31 Agustus 2012. Keduanya diduga bagian dari kelompok jaringan teroris besar dan berbahaya. Kelompok ini terbentuk dari jaringan kelompok pelaku bom bunuh diri di Masjid Ad-Dzikro, Cirebon, dan Gereja Bethel Injil Sepenuh, Solo. Polisi juga menangkap satu terduga teroris, Bayu, di Desa Bulurejo, Gondangrejo, Karanganyar.

Terkait insiden ledakan di Depok, polisi telah menahan Yusuf Rizaldi. Yusuf menyerahkan diri ke Polsek Pangkalan Susu, Langkat, Sumatera Utara, Rabu (12/9/2012). Insiden ini juga menyebabkan Wahyu Ristanto alias Anwar, yang disebut mahir merakit bom, tewas akibat luka bakar.

Di Tambora, Jakarta, polisi menemukan bahan peledak pada Rabu (5/9/2012). Polisi memastikan, Muhamad Thariq (32), penghuni rumah tersebut, adalah pelaku teror. Terkait kepemilikan bahan peledak itu, polisi juga telah menangkap Arif pada Senin (10/9/2012). Arif diduga memiliki kedekatan dengan Thorik dan terduga teroris lainnya di Beji, Depok.

Di Bojong, polisi menemukan bahan peledak yang serupa dengan bahan-bahan yang ditemukan di Tambora pada Senin, (10/9/2012).

Berita terkait aksi teror dapat diikuti dalam topik "Teroris Solo II".  Baca pula "Teroris Solo", "Ledakan di Depok", dan "Bahan Peledak di Tambora", dan "Bahan Peledak di Bojong"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

    Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

    Nasional
    Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan Lalu Hindari Sesi 'Doorstop' Media

    Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan Lalu Hindari Sesi "Doorstop" Media

    Nasional
    Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

    Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

    Nasional
    Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Angota Paspampres Jokowi

    Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Angota Paspampres Jokowi

    Nasional
    Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

    Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

    Nasional
    Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

    Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

    Nasional
    Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta Bersama Pengacara

    Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta Bersama Pengacara

    Nasional
    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

    Nasional
    Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

    Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

    Nasional
    Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

    Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

    Nasional
    Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

    Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

    Nasional
    Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

    Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

    Nasional
    Jokowi Kembali Ingatkan agar Anggaran Tidak Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

    Jokowi Kembali Ingatkan agar Anggaran Tidak Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

    Nasional
    Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

    Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

    Nasional
    Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

    Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com