Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hartati: Benar Jadi Salah, Salah Jadi Benar

Kompas.com - 19/09/2012, 16:17 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tersangka kasus dugaan suap Buol, Hartati Murdaya Poo diperiksa penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi sekitar lima jam terkait posisinya sebagai tersangka. Seusai diperiksa, Hartati mengatakan akan mengungkap hasil pemeriksaannya dalam persidangan nanti. "Ya nanti saya jawab di persidangan karena itu sudah pernah dijawab," kata Hartati di gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Kamis (19/9/2012).

Menurut Hartati, materi pemeriksaan hari ini hanya mengulang pemeriksaan sebelumnya. Beberapa waktu lalu, sebelum ditetapkan sebagai tersangka, Hartati pernah diperiksa sebagai saksi untuk dua anak buahnya, Gondo Sudjono dan Yani Anshori. Seperti sebelumnya, Hartati kembali membantah menyuap Bupati Buol, Amran Batalipu.

Menurut Hartati, dirinya hanya korban pemerasan dan korban pengkhianatan. "Doakan saja, yang benar, benar, yang salah, salah," ucap Hartati.

Presiden Direktur PT Hardaya Inti Plantation (PT HIP) dan PT Cipta Cakra Murdaya (PT CMM) ini mengaku dikhianati oleh direktur PT HIP, Totok Lestiyo. Menurutnya, Totok melakukan penggelapan, membawa kabur uang perusahaan untuk diberikan kepada orang lain. "Uangnya hilang, perusahaan namanya rusak dan saya jadi korban," kata Hartati.

Adapun Totok beberapa kali diperiksa KPK sebagai saksi untuk dua anak buah Hartati, yakni Gondo Sudjono dan Yani Anshori. Kedua anak buah Hartati yang juga petinggi PT HIP itu didakwa ikut menyuap Amran. Keduanya didakwa baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama Hartati, Totok, dan Arim (Financial Controller PT HIP), menyuap Amran. KPK juga sudah menetapkan Amran sebagai tersangka.

Menurut KPK, pemberian suap ke Amran tersebut dilakukan Hartati bersama-sama anak buahnya terkait kepengurusan hak guna usaha perkebunan kelapa sawit di Kecamatan Bukal, Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah. Sementara Hartati berulang kali mengaku diperas Amran. Perusahaannya dimintai uang oleh Amran sebesar Rp 5 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Nasional
Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Nasional
Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Nasional
Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com