Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zulkarnaen Djabar Ajukan Nonaktif dari DPR

Kompas.com - 14/09/2012, 14:03 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi Partai Golkar Zulkarnaen Djabar telah mengajukan pengunduran diri sementara dari Dewan Perwakilan Rakyat. Permohonan nonaktif itu diajukan Zulkarnaen setelah ia tersangkaut kasus dugaan korupsi terkait penganggaran proyek Al Quran dan laboratorium di Kementerian Agama. Kasus ini tengah ditangani KPK dan Zulkarnaen telah ditetapkan sebagai tersangka.

"Sebelum Beliau (Zulkarnanen) ditahan, Beliau sudah menghadap Ketua Umum (Aburizal Bakrie) dan sudah menyampaikan secara jelas. Pak Zulkarnaen akan khusus pada masalah hukum ini," kata Ketua Fraksi Partai Golkar Setya Novanto, di Gedung Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (14/9/2012).

Setya mengatakan, pihaknya akan memproses permohonan itu untuk diteruskan kepada DPR. Adapun mengenai perkara hukum yang menjerat Zulkarnaen, pihaknya menyerahkan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi.

"Mudah-mudahan semuanya berjalan dengan baik dan kita percakan kepada KPK," pungkas Bendahara Umum Partai Golkar itu.

Seperti diberitakan, Zulkarnaen ditahan di Rumah Tahahan KPK sejak pekan lalu. KPK menetapkan anggota Komisi VIII DPR itu dan putranya Dendy Prasetya sebagai tersangka dengan sangkaan menerima suap Rp 10 miliar lebih terkait penganggaran proyek-proyek di Kemenag tahun 2010 dan 2012.

Zulkarnaen membantah terlibat. Dia juga menyebut bahwa anaknya tidak terlibat lantaran perusahaan milik anaknya tidak memenangkan tender proyek tersebut.

Berita terkait kasus ini dapat diikuti dalam topik "Dugaan Korupsi Pengadaan Al Quran"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

    Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

    Nasional
    Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

    Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

    Nasional
    Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

    Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

    Nasional
    Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

    Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

    Nasional
    Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

    Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

    Nasional
    Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

    Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

    Nasional
    Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

    Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

    Nasional
    Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

    Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

    Nasional
    Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

    Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

    Nasional
    PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

    PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

    Nasional
    Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

    Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

    Nasional
    Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

    Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

    Nasional
    Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

    Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

    Nasional
    Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

    Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com