Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aktivitas Teroris Akan Diperiksa Melalui Laptop Firman

Kompas.com - 05/09/2012, 14:40 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepolisian akan memeriksa sejumlah aktivitas terkait aksi teror di Solo melalui laptop Firman, terduga teroris yang ditangkap di sebuah rumah di Perumahan Anyelir, Depok, Jawa Barat, Rabu (5/9/2012). Laptop dan ponsel milik Firman disita saat penggerebekan pagi tadi.

"Kami berharap dari laptop bisa penyelidikan lebih lanjut. Kami melibatkan cyber forensik, mengikuti aktivitas mereka, terutama komunikasi di dunia maya," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen (Po) Boy Rafli Amar, Rabu (5/9/2012) di Mabes Polri, Jakarta.

Selain memeriksa Firman, polisi juga tengah melakukan pemeriksaan intensif terhadap Bayu, terduga teroris yang ditangkap di Karanganyar, Jawa Tengah, pekan lalu.

Firman sendiri dinilai memiliki peran penting dalam aksi teror di Solo pada bulan Agustus. Jejak Firman telah diikuti kepolisian sejak ia bertolak ke Bandung, Jawa Barat.

"Keterangannya bisa kita korek lebih jauh terhadap aktivitas yang mereka lakukan, bersama Bayu, karena Bayu masih hidup," lanjut Boy.

Seperti diberitakan sebelumnya, polisi juga berhasil menangkap tiga orang terduga teroris yang diduga terlibat dalam aksi teror di Solo. Dua orang tewas dalam baku tembak dengan Detasemen Khusus 88 Antiteror di Jalan Veteran, Solo, Jumat (31/8/2012) malam. Mereka adalah Farhan dan Mukhsin. Dalam penangkapan tersebut, seorang anggota Densus 88 juga turut tewas, yakni Briptu Suherman.

Sementara itu, seorang terduga teroris lainnya, Bayu (24), ditangkap dalam keadaan hidup di Karanganyar, Jawa Tengah, Jumat (31/8/2012) malam. Farhan, Mukhsin, dan Bayu diduga kuat bertanggung jawab dalam tiga aksi penyerangan terhadap pos pengamanan dan pos polisi di Solo selama bulan Agustus 2012.

Pertama, aksi penembakan di Pospam Simpang Gemblengan, Jumat (17/8/2012). Kedua, di Bundaran Gladak, Jalan Jenderal Sudirman, Sabtu (18/8/2012). Pada kejadian tersebut, dua polisi terluka. Kemudian, yang terjadi di Pos Polisi Singosaren, Jalan Rajiman Serengan, Solo, Kamis (30/8/2012), yang menewaskan seorang anggota kepolisian bernama Bripka Dwi Data Subekti.

Sejauh ini, motif pelaku diketahui sebagai motif balas dendam terhadap aparat kepolisian. Polisi menjadi sasaran utama mereka terkait langkah penegakan hukum terhadap pelaku teror lainnya. Mereka menginginkan polisi membebaskan seluruh tahanan teroris itu.

Baca perkembangan terkait aksi teror di Solo dalam topik "Teroris Solo".

Foto lengkap di: KOMPAS IMAGES 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com