Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hillary Clinton Temui Presiden SBY di Istana

Kompas.com - 04/09/2012, 09:55 WIB
Hindra Liauw

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima kunjungan kehormatan Menteri Luar Negeri AS Hillary Rodham Clinton di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (4/9/2012). Setiba di Kantor Presiden, Presiden, yang memakai setelan jas berwarna hitam, langsung menyambut Hillary, yang juga mengenakan setelan blazer berwarna hitam. Keduanya saling bersalaman dan bertanya kabar.

Kunjungan Hillary ke Indonesia merupakan bagian dari rangkaian lawatan 11 hari ke negara-negara kawasan Asia dan Pasifik.

Hillary, yang juga mantan Ibu Negara AS, tiba di Jakarta pada Senin (3/9/2012) sore. Setibanya di Jakarta, Hillary bertemu dengan Menlu Marty Natalegawa di Gedung Kementerian Luar Negeri. Keduanya membahas berbagai isu, termasuk keamanan di Laut China Selatan.

Sementara itu, di Kantor Presiden, Presiden SBY dan Hillary juga akan membahas berbagai hal, mulai dari hubungan bilateral, regional, dan global. Persoalan regional dan global yang dibahas, antara lain, terkait masalah Laut China Selatan dan konflik di Suriah. Terkait masalah Laut China Selatan, Hillary mengatakan, Pemerintah AS mendorong negara-negara anggota ASEAN dan China untuk bisa bersama-sama menuntaskan dan mencapai kemajuan dalam proses finalisasi penyusunan kesepakatan bersama aturan pelibatan (rules of engagement) di kawasan perairan sengketa Laut China Selatan.

"Seperti juga negara mana pun di dunia ini, kami punya kepentingan yang sama, menjaga stabilitas dan perdamaian, menghormati aturan hukum internasional, kebebasan bernavigasi, perdagangan sah tanpa hambatan di perairan Laut China Selatan," kata Hillary.

Sementara itu, Marty menyarankan dorongan untuk persatuan ASEAN. Marty menegaskan, klaim tumpang tindih di Laut China Selatan "harus diselesaikan secara damai." Namun, Marty mengatakan, upaya diplomatik tak dimaksudkan untuk menyudutkan negara tertentu.

"Kohesi dan kesatuan ASEAN sangat penting jika kita semua ingin mencapai kemajuan dalam upaya diplomatik di Laut China Selatan. Hal serupa juga kami sampaikan kepada Menlu China saat bertemu di Jakarta. Upaya penuntasan kode tata berperilaku adalah sesuatu yang harus segera dilakukan," kata Marty. 

Baca juga:
Topik "Kunjungan Hillary Clinton"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

    Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

    Nasional
    Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

    Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

    Nasional
    Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

    Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

    Nasional
    Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

    Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

    Nasional
    Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

    Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

    Nasional
    Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

    Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

    Nasional
    Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

    Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

    Nasional
    KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

    KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

    Nasional
    TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

    TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

    Nasional
    KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

    KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

    Nasional
    Abaikan PDI-P, MPR: Tak Ada Alasan untuk Tidak Lantik Prabowo-Gibran

    Abaikan PDI-P, MPR: Tak Ada Alasan untuk Tidak Lantik Prabowo-Gibran

    Nasional
    Pemerintah Tegaskan Tak Ragu Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

    Pemerintah Tegaskan Tak Ragu Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

    Nasional
    Tangani ODGJ di Sumba Timur, Mensos Risma Minta Pemda dan Puskesmas Lakukan Ini

    Tangani ODGJ di Sumba Timur, Mensos Risma Minta Pemda dan Puskesmas Lakukan Ini

    Nasional
    Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club', Jokowi Usul Pertemuannya Dua Hari Sekali

    Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club", Jokowi Usul Pertemuannya Dua Hari Sekali

    Nasional
    Kelakar Hakim MK saat PKB Ributkan Selisih 1 Suara: Tambah Saja Kursinya...

    Kelakar Hakim MK saat PKB Ributkan Selisih 1 Suara: Tambah Saja Kursinya...

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com