Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri Sepantasnya Mengundurkan Diri

Kompas.com - 27/08/2012, 06:34 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono didesak mencopot Kepala Polri Jenderal (Pol) Timur Pradopo menyusul berbagai tindakan kekerasan selama kepemimpinannya.

Terakhir, peristiwa penyerangan, pembunuhan, hingga pembakaran pemukiman Syiah di Sampang, Madura, Jawa Timur.

"Dia (Timur) terbukti gagal. Kalau tidak dicopot, sudah sepantasnya dia mengundurkan diri," kata Rumadi Ahmad, Koordinator Program the Wahid Institute di Jakarta, Senin (27/8/2012).

Sebelumnya, kelompok Syiah diserang oleh sekelompok massa tak dikenal di Desa Karang Gayam, Sampang. Satu orang tewas dan enam orang terluka akibat penyerangan itu. Sebanyak 37 rumah dibakar. Akibatnya, warga dari kelompok Syiah terpaksa mengungsi.

Rumadi menilai kepolisian tidak lagi kecolongan terkait peristiwa itu, namun sudah merupakan kegagalan kepolisian dalam melindungi warga negara. Selama ini, kata dia, aparat keamanan justru menjadi pelindung pelaku kekerasan dan mengorbankan orang yang sudah menjadi korban.

"Hal ini bukan hanya tanggungjawab Suryadharma Ali sebagai menteri agama, tapi tanggungjawab SBY yang hanya berpidato manis, namun kenyataannya yang terjadi jauh dari yang dipidatokan," kata Rumadi.

Rumadi berpendapat, peristiwa di Sampang bukan lagi perbedaan keyakinan antara Sunni dan Syiah. Namun, ada persoalan sosial yang jauh lebih rumit. Persoalan itu selama ini tak terjembatani dalam proses penyelesaian.

"Tokoh-tokoh agama harus segera mengambil peran untuk meredakan situasi dan jangan justru membuat pernyataan yang bisa memanaskan situasi," pungkas Rumadi.

Seperti diberitakan, penyerangan terhadap kelompok Syiah di Sampang merupakan kali kedua, dalam kurun waktu satu tahun terakhir. Aksi yang sama juga pernah terjadi pada tanggal 29 Desember 2011.

Ketika itu, pesantren Misbahul Huda Pimpinan Ustad Tajul Muluk, berikut rumah, mushalla dan madrasahnya juga diserang sekelompok massa tak dikenal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

    Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

    Nasional
    Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

    Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

    Nasional
    Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

    Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

    Nasional
    Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

    Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

    Nasional
    Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

    Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

    Nasional
    Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

    Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

    Nasional
    Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

    Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

    Nasional
    Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

    Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

    Nasional
    Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

    Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

    Nasional
    PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

    PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

    Nasional
    Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

    Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

    Nasional
    Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

    Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

    Nasional
    Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

    Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

    Nasional
    Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

    Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com