Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditetapkan Tersangka, Dua Hakim Ad Hoc Akan Diberhentikan

Kompas.com - 19/08/2012, 19:48 WIB
Imanuel More

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mahkamah Agung akan bersikap tegas terhadap dua hakim ad hoc Tipikor yang ditangkap KPK. MA siap mengeluarkan surat pemberhentian begitu kedua hakim tersebut ditetapkan sebagai tersangka.

"Kalau kedua orang itu sudah ditetapkan status tersangka, sudah pasti akan keluar SK pemberhentian, sambil menunggu proses hukum di KPK," tegas Hatta Ali, Ketua MA, kepada wartawan di kediamannya di Jakarta, Minggu (19/8/2012).

Kedua hakim ad hoc Tipikor yang tertangkap tangan adalah Kartini Juliana Magdalena Marpaung selaku Hakim ad hoc Pengadilan Tipikor Semarang, dan Heru Kusbandono selaku Hakim ad hoc Pengadilan Tipikor Pontianak. Keduanya diamankan bersama seorang pengusaha yang diduga hendak menyuap, yaitu Sri Dartuti.

Hatta Ali menjelaskan, kedua hakim nonkarir itu sebenarnya sudah berada dalam pantauan mereka. Dalam pemantauan itu, pihaknya bekerjasa sama dengan KPK. Hal itu dikarenakan pihaknya tidak dilengkapi perangkat pendukung sebagaimana KPK.

"Jadi kita pantau itu pada saat terpilih. Banyak putusan bebas di Jawa Tengah. Hakim Kartini sudah dipindahkan ke Gorontalo, yang satu lagi (Heru) di Ternate," sambung Hatta.

Ia menambahkan, penangkapan kedua hakim itu akan dijadikan momentum bersih-bersih di lembaga kehakiman. MA akan memberikan kepercayaan penuh kepada KPK untuk melakukan penyidikan atas kedua anggota korps kehakiman itu.

"Kami betul-betul serahkan ke KPK supaya dilakukan pemeriksaan secara benar kalau memang ada kasus seperti itu. Kami lebih senang karena ini bisa dijadikan momentum membersihkan hakim, dan terutama hakim ad hoc yang akan dibersihkan," tegas Hatta.

Meski demikian, ia juga menambahkan hasil pemeriksaan yang dilakukan Komisi Yudisial maupun badan pengawas kehakiman belum menemukan indikasi adanya penyuapan dalam kasus tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

    Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

    Nasional
    Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

    Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

    Nasional
    Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

    Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

    Nasional
    Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

    Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

    Nasional
    Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

    Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

    Nasional
    Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

    Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

    Nasional
    Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

    Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

    Nasional
    Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

    Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

    Nasional
    Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

    Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

    Nasional
    Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

    Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

    Nasional
    Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

    Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

    Nasional
    Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

    Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

    Nasional
    KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

    KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

    Nasional
    TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

    TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

    Nasional
    KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

    KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com