Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gelar "Open House", Rumah JK Diserbu Warga

Kompas.com - 19/08/2012, 12:17 WIB

MAKASSAR, KOMPAS.com — Kediaman pribadi mantan Wakil Presiden RI M Jusuf Kalla di Jalan Haji Bau Makassar, Sulawesi Selatan, diserbu warga saat dirinya menggelar open house seusai menunaikan shalat Id di Masjid Raya Makassar, Minggu (19/8/2012). Puluhan warga tersebut sengaja datang untuk sekadar bersilaturahim, sekaligus melihat langsung sosok Jusuf Kalla.

Setelah bertemu dan berjabat tangan dengan JK, panitia pun memberikan kue di dalam kotak disertai amplop berisikan uang Rp 50.000 sehingga warga pun senang. Namun, beberapa di antara warga lainnya kecewa karena tidak kebagian.

"Alhamdulillah, memang Pak JK orangnya dermawan dan baik. Tradisi ini sudah dilakukan beliau sejak dulu," kata Maipa, warga sekitar Jalan Haji Bau.

Bukan hanya warga yang berdatangan, beberapa pejabat dan pengusaha pun datang silih berganti, seperti Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo beserta rombongan, Ketua DPRD Pemprov Sulsel HM Roem, Kapolda Sulselbar Inspektur Jenderal Mudji Waluyo, dan Panglima Kodam VII/Wirabuana Mayjen TNI Inf Muhammad Nizam.

Beberapa tokoh lintas agama Sulsel, Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin, Ketua KIP Sulsel Aswar Hasan, beberapa pimpinan media, wartawan, aktivis, dan sejumlah politisi Sulsel lainnya ikut hadir.

Berdasarkan informasi, open house digelar hingga pukul 13.00 WIT. Namun, tamu terus berdatangan untuk bersilaturahim dengan JK sehingga panitia pun terpaksa memperpanjang waktu open house.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

    Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

    Nasional
    Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

    Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

    Nasional
    Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

    Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

    Nasional
    Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

    Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

    Nasional
    Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

    Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

    Nasional
    Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

    Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

    Nasional
    Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

    Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

    Nasional
    Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

    Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

    Nasional
    Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

    Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

    Nasional
    Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

    Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

    Nasional
    Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

    Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

    Nasional
    Bawaslu Akui Kesulitan Awasi 'Serangan Fajar', Ini Sebabnya

    Bawaslu Akui Kesulitan Awasi "Serangan Fajar", Ini Sebabnya

    Nasional
    Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

    Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com