Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Din Syamsuddin: Perbedaan Hari Idul Fitri Jangan Dipersoalkan

Kompas.com - 18/08/2012, 17:41 WIB
Imanuel More

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin meminta perbedaan dalam penetapan Hari Raya Idul Fitri tidak perlu dibesar-besarkan. Mempersoalkan masalah penetapan, menurutnya, bisa berdampak pada perselisihan dan permusuhan di kalangan umat muslim.

"Perbedaan dalam penetapan Idul Fitri tidak usah dibesar-besarkan, apalagi kalau sampai menimbulkan perselisihan dan permusuhan pada umat Islam," kata Din Syamsuddin saat ditemui wartawan di kediamannya, Jalan Margasatwa, Ragunan, Jakarta Selatan, Sabtu (18/8/2012).

Ia menyatakan, sejak jauh hari PP Muhammadiyah telah menetapkan Hari Raya Idul Fitri atau 1 Syawal 1433 Hijriyah akan jatuh pada Ahad, 19 Agustus 2012. Karena itu, warga Muhammadiyah akan tetap merayakan Idul Fitri besok.

Din mengatakan, penetapan itu disampaikan merujuk pada perintah Alquran untuk membaca tanda-tanda pada alam semesta. "Khususnya peredaran matahari, bumi, dan bulan yang merupakan fenomena menarik dan oleh karena itu bisa dikalkulasi dan diprediksi secara eksak oleh ilmu pengetahuan matematika dan astronomi," lanjut Din.

Din menambahkan, perbedaan dengan pihak-pihak lain yang menganut pendekatan Rukhiyah adalah hal wajar. Karena itu, bila terjadi perbedaan antara penetapan Muhammadiyah dengan Pemerintah dan ormas-ormas lain yang menggunakan Rukhiyah, hal itu bukanlah persoalan yang perlu terus diperdebatkan.

"Tidak perlu dibesar-besarkan dan ukhuwah Islamiyah kita jangan terganggu. Kebersamaan tidak selalu seragam," kata Din.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan di Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan di Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com