JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Agung Laksono mengemukakan tidak ada mekanisme untuk memecat Jusuf Kalla (JK) dari Partai Golkar terkait dukungan JK terhadap cagub Jokowi di pilkada DKI Jakarta dan pencapresan dirinya yang diusung partai politik di luar Golkar.
Jusuf Kalla tidak memiliki jabatan di Partai Golkar maupun di pemerintahan sehingga tidak ada mekanisme khusus memecat Kalla dari partai berlambang pohon beringin tersebut. "Pemecatan itu kan menyangkut jabatan pak JK di partai atau pamerintahan, tapi kalau dia bukan apa-apa, jadi apanya yang mau dipecat?" kata Agung Laksono di kantor Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, Kamis (16/8/2012).
Agung mengungkapkan pemecatan JK bukan hal mudah bagi Golkar. Golkar, menurut Agung akan berpikir dua kali saat mencermati permasalahan tersebut. Pasalnya, JK sendiri bukan anggota DPR dan wapres lagi. Sehingga kalau JK dicopot maka tidak ada dasar yang kuat bagi Golkar melakukan hal itu.
Golkar, lanjut Agung, tidak memiliki niat untuk memecat JK jika mendukung Jokowi ataupun mencalonkan diri sebagai presiden dengan diusung partai politik lainnya. "Pemecatan itu bukan pemecatan anggota lho. Lihat posisinya dia (Jusuf Kalla). Kalau dia pengurus, dia dipecat sebagai pengurus," tambahnya.
Seperti yang diberitakan, dalam acara buka puasa bersama di tempat Jusuf Kalla pada 5 Agustus 2012 silam, Jusuf Kalla sebagai kader Golkar terang-terangan mendukung Jokowi dalam pilkada DKI. JK juga membeberkan bahwa dirinya yang mendesak Jokowi agar maju sebagai cagub di pilkada DKI Jakarta. Sementara Partai Golkar berkoalisi dengan Foke-Nara.
Selain itu, figur JK turut pula digadang oleh partai politik di luar Golkar sebagai calon presiden 2014. Golkar sendiri sudah memilih Aburizal Bakrie menjadi calon presiden.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.