Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indahnya Toleransi, Mulianya Saling Berbagi

Kompas.com - 10/08/2012, 16:09 WIB

Warga yang buka puasa sebagian besar terdiri dari tukang becak, pedagang keliling, warga sekitar kelenteng, dan banyak pula warga dari kampung lain yang lewat. Mereka bisa menikmati makanan yang disediakan.

Lasuri (56), pengayuh becak asal Soko, Kabupaten Tuban, menuturkan, dia sudah lima kali Ramadhan ini ikut buka puasa di klenteng itu. Setiap Jumat dia tidak perlu harus membeli makanan untuk buka puasa. ”Sebelum waktu berbuka saya menunggu bersama teman-teman pengayuh becak lainnya. Lumayan tidak perlu antre di warung. Mau pulang juga jauh,” ujarnya.

Warga Banjarjo, Bojonegoro, Sumaji (33), juga hampir setiap tahun ikut buka puasa di klenteng. Bahkan, tahun ini dia ikut buka puasa di klenteng bersama anak dan istrinya. Sumaji menuturkan, awalnya dia ikut-ikutan warga lain.

Menurut dia, ternyata menyenangkan juga bisa berbaur dengan warga lainnya. ”Kami salut umat lain saja bisa menghormati orang Islam yang menjalankan ibadah puasa, bahkan menyediakan makanan untuk berbuka,” tuturnya.

Alangkah indahnya jika semua umat dan suku bangsa yang berbeda di negeri ini bisa saling menghormati, bahkan saling berbagi seperti ditunjukkan umat TITD Hok Swie Bio di Bojonegoro. Mereka menggelar buka puasa bersama ini didasari niatan tulus ingin ikut berbagi bersama dan saling menghormati umat Islam yang sedang menunaikan ibadah puasa.

Bahkan, sebelum Ramadhan, di depan kelenteng di pasang spanduk yang berisi ucapan selamat kepada umat Islam yang melaksanakan ibadah puasa.

”Ini bentuk kepedulian kami. Sesungguhnya dengan kemajemukan agama yang ada, pada dasarnya kita tetap satu bangsa,” ujar Hari Widodo.

Berawal dari buka puasa bersama itu diharapkan bisa semakin mempererat tali silaturahim antarumat beragama dan sekaligus bisa memperkokoh keimanan masing-masing. Wujud toleransi itu layak bisa menjadi teladan indahnya kebersamaan, menjadi contoh indahnya kerukunan, dan menjadi spirit betapa mulianya menghargai perbedaan lintas keyakinan.

Semoga itu menjadi tali perekat yang mampu menambah kerukunan antarumat beragama serta mampu meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di bumi pertiwi ini.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

    Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

    Nasional
    Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

    Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

    Nasional
    Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

    Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

    Nasional
    Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

    Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

    Nasional
    Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

    Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

    Nasional
    Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

    Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

    Nasional
    Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

    Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

    Nasional
    Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

    Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

    Nasional
    Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

    Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

    Nasional
    Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

    Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

    Nasional
    Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

    Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

    Nasional
    9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

    9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

    Nasional
    KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

    KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

    Nasional
    BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

    BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

    Nasional
    BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

    BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com