Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ruhut: KPK Vs Polri, Presiden Tak Harus Turun Tangan!

Kompas.com - 08/08/2012, 15:00 WIB
Aditya Revianur

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Divisi Kominfo DPP Partai Demokrat Ruhut Sitompul mengatakan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak harus turun tangan secara langsung menyelesaikan sengketa kewenangan penyidikan antara KPK dan Polri dalam kasus dugaan korupsi Korlantas Polri. Menurutnya, sebagai Kepala Negara, Presiden SBY memiliki pembantu yaitu Polri yang harus memahami kesulitan Presiden, dan bukan menambahnya dengan sikap keras kepala.

"Semua kan tahu di bawah Presiden ada pembantunya. Polri kan di bawah Presiden. Kan enggak lucu kalau  Presiden harus turun. Apalagi ada pihak ketiga yang mendesak Presiden harus turun tangan langsung," ujar Ruhut, di Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Rabu (8/8/2012).

Ruhut mengungkapkan, Polri dan KPK adalah dua lembaga berbeda. KPK tidak berada di bawah Presiden, tetapi lembaga independen. Oleh karena itu, ia berpendapat, masalah sengketa penyidikan tersebut tidak harus diributkan dengan memanggil ahli hukum.

"Saya rasa hukum harus menjadi panglima. Sengketa ini nanti ada titik temu. Kalau tidak ada titik temu, sangat menyedihkan. KPK salah satu lembaga independen yang lahir dari semangat reformasi. Di mana kesepakatan kita untuk mencegah dan memberantas korupsi. Rakyat miskin karena korupsi," kata anggota Komisi III DPR ini. 

Meski KPK lembaga ad hoc, menurut Ruhut, keberadaan KPK masih dibutuhkan karena di tubuh Polri dan Kejaksaan Agung masih terjadi praktik korupsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

    PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

    Nasional
    Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

    Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

    Nasional
    Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

    Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

    Nasional
    KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

    KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

    Nasional
    Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

    Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

    Nasional
    KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

    KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

    Nasional
    KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

    KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

    Nasional
    Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

    Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

    Nasional
    Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

    Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

    Nasional
    Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

    Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

    Nasional
    Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

    Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

    Nasional
    Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

    Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

    Nasional
    Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

    Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

    Nasional
    Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

    Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

    Nasional
    Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non-Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

    Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non-Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com