Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPS: Pelayanan Haji Memuaskan, tetapi...

Kompas.com - 17/07/2012, 16:13 WIB
Kiki Budi Hartawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil survei yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) terhadap pelayanan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) menunjukkan bahwa secara keseluruhan, tingkat kepuasan jamaah haji tahun 2011 berada di atas standar yang ditetapkan. Akan tetapi, di banyak bidang pelayanan, harus lebih ditingkatkan.

Kepala BPS Suryamin mengungkapkan, pelayanan tertinggi pilihan jamaah haji jatuh pada pelayanan petugas kloter yaitu sebesar 88,37 persen.

"Secara keseluruhan, tingkat kepuasan jamaah haji sebesar 83,31 persen yang berarti tergolong memuaskan atau di atas standar," kata Suryamin, di Gedung BPS, Jakarta Pusat, Selasa( 17/7/2012 ).

Ia menjelaskan, hasil survei sebesar 83,31 persen tersebut diperoleh dari 5.348 kuesioner yang layak diolah atau 98,50 persen dari 5.428 dari responden yang terkumpul. BPS mengambil sampel sebanyak 2.500 responden di empat wilayah daerah kerja PPIH 2011, antara lain, Mekkah, Madinah, Jeddah, dan Armina.

"Pengambilan sampel dengan metode purposive sampling dan jumlah yang besar dilakukan untuk mengantisipasi pengembalian respon yang rendah," jelasnya.

Meski tingkat kepuasan berada di atas standar, Suryamin mengungkapkan, pelayanan transportasi di posisi terbawah (77,41 persen), menyusul pelayanan katering (78,07 persen) yang berada di peringkat kedua terendah.  

"Tingkat kepuasaan tersebut di bawah 90 persen jadi masih tergolong rendah jika dibandingkan kategori-kategori lain," kata Suryamin.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Agama Suryadharma Ali mengatakan, terkait masalah transportasi memang sulit untuk diperbaiki. Hal ini, katanya, sulit untuk mengimbangi jumlah jamaah yang mencapai 3 juta orang dengan armada bus yang tidak sebanding jumlahnya. 

" Masalah ini sudah dikoordinasikan dengan pemerintah Arab Saudi dengan menggunakan kereta, namun memang belum maksimal," kata Suryadharma.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com