Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ical Jadi Capres, Ini Tanggapan JK

Kompas.com - 17/07/2012, 12:04 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla menghormati sikap Partai Golkar yang mendeklarasikan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie atau Ical sebagai calon presiden di Pemilu 2014.

"Itu kan hak Golkar. Sama seperti saya dulu mendeklarasi (capres tahun 2009). Tentu kita menghargai dan menghormati itu," kata Jusuf Kalla (JK) di Kompleks Gedung Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (17/7/2012).

Ical telah mendeklarasikan diri sebagai capres di Bogor pada awal Juli 2012. Deklarasi itu dilakukan setelah seluruh pengurus pusat dan daerah, pengurus organisasi massa yang mendirikan Golkar dan didirikan Golkar, menyatakan dukungan kepada Ical untuk menjadi capres dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) III.

Kalla mengaku belum memikirkan untuk ikut maju dalam Pilpres 2014 lantaran waktunya masih terlalu jauh. Begitu pula terhadap pengakuan dukungan dari beberapa parpol untuk mengusungnya.

"Kita pikirkan nanti. Tentu itu (dukungan) tidak resmi karena hanya ngomong di media. Di samping itu juga waktunya masih panjang," kata mantan Wakil Presiden periode 2004-2009 itu.

Ia juga mengatakan bahwa belum ada komunikasi resmi dengan parpol selain Golkar untuk membicarakan masalah Pilpres 2014. Menurutnya, pembicaraan mengenai pencalonan itu sebaiknya dilakukan pada situasi yang tepat. Ketika dimintai tanggapan penilaian sejumlah pihak bahwa dirinya masih layak bahkan diunggulkan menjadi capres, Kalla menjawab singkat, "Terima kasih saja."

Berdasarkan hasil jajak pendapat beberapa lembaga survei, elektabilitas Kalla masih tinggi, bahkan disebut di atas Ical. Hasil Survei Soegeng Sarjadi Syndicate (SSS), misalnya, menyebut tingkat dukungan untuk Kalla mencapai 14,9 persen, sedangkan Ical hanya 10,6 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Nasional
KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Nasional
195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

Nasional
Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Nasional
Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Nasional
Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Nasional
Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Nasional
Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com