JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat dan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia, Syarifuddin Hasan, menilai kader kutu loncat di tubuh Demokrat seperti yang diungkapkan Ketua Bidang Pemuda DPP Partai Demokrat, Gede Pasek Suardika, tidak hanya terjadi dalam internal partai Demokrat. Kader kutu loncat tersebut, menurut dia, juga ada di partai lain.
"(Kader) Kutu loncat itu di mana-mana juga ada. Tidak hanya di Demokrat," tegas Syarif, di Jakarta, Senin (16/7/2012).
Syarif menjelaskan, modus dari kader kutu loncat itu sederhana. Dirinya memberikan sedikit contoh, yaitu kader kutu loncat itu pada masa kini dapat saja aktif di partai A, tetapi besok dapat berpindah ke partai B. Keberadaan kader kutu loncat tersebut harus diwaspadai oleh setiap partai karena kutu loncat sudah terbukti merugikan citra partai di mata masyarakat karena masalah yang ditimbulkannya.
"Hari ini kutu loncat itu hanya di partai A, namun besok sudah di partai B. Kehadiran dari kutu loncat itu yang harus diwaspadai oleh setiap partai," ujarnya.
Sebelumnya, Gede Pasek mengungkapkan bahwa orang yang loncat ke Partai Demokrat dan menjadi pengurus, mereka malah menghancurkan partai dari dalam. Dirinya menyebut bahwa orang yang loncat ke Demokrat tersebut dengan sebutan kutu loncat. Dia berharap bahwa sebelum tahun 2013, internal Demokrat harus sudah bebas dari kader kutu loncat yang acap kali bermasalah dengan hukum.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.