Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Publik Melawan

Kompas.com - 13/07/2012, 04:14 WIB

Suara mengambang

Pasangan Jokowi-Ahok diperkirakan mampu menyedot suara mengambang dari masyarakat yang selama ini belum menentukan pilihannya. Gambaran itu terlihat dari perbandingan antara survei Litbang Kompas yang dilakukan pada Mei lalu dan hasil penghitungan cepat yang dilakukan pada hari pilkada.

Dari enam pasangan yang bertarung, hanya Jokowi-Ahok yang mengalami perubahan sangat drastis, sementara perolehan suara pasangan lain relatif sama dengan hasil survei. Dalam survei Mei lalu, suara untuk Jokowi-Ahok diperkirakan berada di kisaran 21,7 persen, sementara suara untuk Foke-Nara 34,9 persen, Faisal Basri-Biem Benjamin 5 persen, Alex Noerdin-Nono Sampono 4,1 persen, dan Hendardji Soepandji-A Riza Patria 2,3 persen.

Jika dibandingkan dengan hasil penghitungan cepat 11 Juli kemarin, perolehan suara untuk pasangan-pasangan tersebut relatif sama. Kenaikan terbesar, dua kali lipat dari survei sebelumnya, terjadi pada Jokowi-Ahok yang kini diprediksi meraih 42,59 persen.

Sementara itu, kenaikan dalam jumlah sedikit terjadi pada pasangan Hidayat Nur Wahid-Didik J Rachbini yang dalam survei sebelumnya diperkirakan mendapat 6,1 persen dan kini menjadi 11,4 persen. Suara dari mereka yang saat itu belum menentukan pilihan—berada di kisaran 26 persen—tampaknya tersedot ke pasangan Jokowi-Ahok dan sedikit ke Hidayat-Didik.

Sosok pasangan Jokowi dan Ahok juga memperkuat harapan masyarakat akan perbaikan kehidupan di ibu kota negara ini. Mereka dipandang mampu berperan besar dalam soal yang selama ini cukup dilupakan, yakni beberapa persoalan kelas bawah. Soal yang selama ini luput dari perhatian utama kebanyakan calon adalah pengentasan rakyat dari kemiskinan dan pengangguran. Kebanyakan calon lebih fokus kepada problem kemacetan dan banjir.

Tampaknya, harapan pada pengentasan rakyat dari kemiskinan dan pengangguran justru menjadi kunci yang turut mengangkat suara Wali Kota Solo Jokowi dan mantan Bupati Belitung Timur itu. Kedua orang ini dikenal luas memiliki prestasi yang baik dalam mengelola daerahnya sebelum maju mencalonkan diri dalam pilkada gubernur ini.

Berdasarkan hasil survei pasca-pemilihan, masyarakat yang menaruh perhatian kepada pemecahan masalah kemiskinan dan pengangguran cenderung lebih memilih pasangan ini.

(Litbang Kompas)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com