JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Gerindra merasa bahwa perbedaan mencolok antara elektabilitas atau tingkat keterpilihan partai dan Ketua Dewan Pembinanya Prabowo Subianto sebagai calon presiden di Pemilu 2014 menjadi masalah serius. Untuk itu, Partai Gerindra akan berusaha meningkatkan elektabilitas partai.
"Itu problem dan masalah serius kami. Di semua survei, elektabilitas dan popularitas Prabowo sebagai capres jauh melampaui partainya. Karena itu, semua ikhtiar yang memungkinkan untuk memperbesar partai tetap kita lakukan," kata Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani di Gedung Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (9/7/2012).
Seperti diberitakan, hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan, popularitas Prabowo berada di urutan ketiga dengan angka 78,8 persen. Di atas Prabowo adalah Megawati Soekarno Putri (93,7 persen) dan Jusuf Kalla (88,9 persen).
Hasil survei Lingkaran Survei Indonesia menempatkan elektabilitas Prabowo di urutan kedua dengan angka 18 persen. Di atas Prabowo adalah Megawati dengan angka 18,3 persen.
Adapun elektabilitas Partai Gerindra tak meranjak naik. Seperti hasil survei Lembaga Survei Indonesia hanya menempatkan Gerindra di posisi kedelapan dengan angka 3,7 persen.
Muzani mengatakan, untuk meningkatkan elektabilitas partai, pihaknya tengah memperbaiki kaderisasi dan menguatkan struktur partai. Nantinya, kata dia, pihaknya akan menempatkan caleg terbaik dalam setiap daerah pemilihan agar dapat meraup suara dalam pileg.
Muzani menilai tingginya popularitas Prabowo lantaran berbagai gagasan yang selama ini dilontarkan dapat diterima masyarakat. "Sehingga itu menjadi sebuah harapan besar. Kekuatan partai yang harus dimaksimalkan karena partailah yang akan meyakinkan pemilih," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.