Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mereka Menyerukan Toleransi di Dunia Maya

Kompas.com - 27/06/2012, 09:02 WIB

Situasi kian runyam karena pemerintah cenderung lambat menangani berbagai kekerasan itu. Pada beberapa kasus, aparat keamanan malah terkesan membiarkannya. Penegakan hukum terhadap pelaku kekerasan masih lemah. Undang-Undang Dasar 1945, yang menegaskan jaminan negara akan kebebasan beribadah dan berkeyakinan, belum sepenuhnya terwujud.

Tentu saja, kampanye toleransi lewat media internet menghajatkan strategi dan pendekatan yang lebih luwes. Cara indoktrinasi satu arah tak bisa lagi diandalkan untuk menyapa kaum muda yang lebih dinamis dan terbuka. Perlu pendekatan komunikasi yang lebih fleksibel, mengajak berpikir, serta lebih segar.

Bagi Direktur Program Yayasan Paramadina Ihsan Ali Fauzi, kampanye lewat media internet harus bisa membuat publik merasa membutuhkan toleransi. Kita perlu sekali terus saling mengingatkan. Hanya dengan bersikap toleran, menerima perbedaan, dan menghargai pilihan orang lain, kita bisa hidup damai di tengah bangsa yang majemuk karena agama, etnis, budaya, dan golongan. Diskusi tentang kenyataan hidup sehari-hari lebih gampang menyentuh semua kalangan.

Dalam hal ini, kita bisa menyimak tulisan Rahmawati, perempuan muda, dalam blognya, http://namasayarahmawati.blogspot.com/ yang gelisah dengan berbagai kekerasan, bahkan terorisme, yang kerap mengatasnamakan agama.

”Mungkin saya perlu belajar lebih jauh. Mungkin juga Anda perlu belajar lebih jauh. Di Bangsa yang terdiri dari berbagai etnis ini, penting adanya saling memiliki dan menyayangi. Supaya kita Raya lagi.”(Ilham Khoiri)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Nasional
Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Nasional
KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

Nasional
Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Nasional
Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi 'Doorstop' Media...

Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi "Doorstop" Media...

Nasional
Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Nasional
Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Anggota Paspampres Jokowi

Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Anggota Paspampres Jokowi

Nasional
Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Nasional
Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta bersama Pengacara

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta bersama Pengacara

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Nasional
Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Nasional
Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Nasional
Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Nasional
Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com