Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bola "Hambalang" Terus Ditendang-tendang...

Kompas.com - 25/06/2012, 10:04 WIB

KOMPAS.com - Sepuluh siswa SMP Kanisius Kudus, Jawa Tengah, asyik memainkan ”Hambalang”, Selasa (19/6/2012). Tulisan ”Hambalang” yang menempel pada bola futsal itu ditendang, digocek, ditangkap, dan disundul para siswa.

Lima siswa mengenakan topeng bergambarkan sejumlah tokoh yang diduga sebagai koruptor, yakni Wa Ode Nurhayati, Neneng Sri Wahyuni, Nazaruddin, Angelina Sondakh, dan Nunun Nurbaeti. Mereka melawan ”tim penegak hukum” yang mengenakan topeng bergambarkan wajah Busyro Muqoddas, Bambang Widjojanto, Jenderal (Pol) Timur Pradopo, Basrief Arief, dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Dalam permainan ini, tim penegak hukum memang unggul, 2-0, atas tim koruptor. Namun, faktanya, mereka selalu teperdaya dan tidak tegas ketika berhadapan dengan koruptor. Ketika tinggal menentukan dalang utamanya, mereka kurang tegas dan terlalu berlama-lama.

”Jangan contoh mereka. Tanamkan sejak dini sikap antikorupsi mulai dari diri dan keluarga sendiri!” Begitu pesan akhir yang mencuat dalam geliat Piala Eropa 2012 Antikorupsi di aula SMP Kanisius Kudus itu. Kegiatan ini merupakan ajang pekan olahraga antarkelas dan dalam rangka memeriahkan pesta Piala Eropa 2012.

Kepala SMP Kanisius Kudus M Basuki Sugita mengatakan, kegiatan itu sekaligus merupakan penanaman pendidikan antikorupsi yang menjadi kurikulum wajib SMP Kanisius Kudus. Kurikulum itu diterapkan baik dalam pelajaran formal maupun informal sekolah sejak 2005.

Siswa mendapatkan materi tersebut seminggu sekali selama satu jam dan mengaplikasikan serta merefleksikannya dalam berbagai permainan. Tema kali ini adalah ”Bola Hambalang”. Bola itu selalu ditendang ke sana kemari tanpa pernah selesai memastikan dalang utamanya.

”Dari kasus itu, kami ingin siswa mencermati bahwa korupsi di Indonesia susah diberantas. Korupsi itu tumbuh dalam berbagai bentuk, tidak hanya di kalangan atas, tetapi hampir di setiap nadi kehidupan masyarakat,” kata Basuki.

Titus Yanuar Kristianto, siswa kelas IX SMP Kanisius Kudus, mengatakan, siswa menerapkan materi tersebut dengan tidak mencontek saat ulangan atau ujian. ”Saya akan membawa bekal pendidikan karakter dan antikorupsi ini di jenjang pendidikan selanjutnya,” ujarnya. (Hendriyo Widi)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Caleg PDI-P Hadiri Sidang Sengketa Pileg secara Daring karena Bandara Sam Ratulangi Ditutup

    Caleg PDI-P Hadiri Sidang Sengketa Pileg secara Daring karena Bandara Sam Ratulangi Ditutup

    Nasional
    Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

    Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

    Nasional
    Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

    Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

    Nasional
    KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

    KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

    Nasional
    195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

    195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

    Nasional
    Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

    Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

    Nasional
    Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

    Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

    Nasional
    Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

    Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

    Nasional
    Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

    Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

    Nasional
    Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

    Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

    Nasional
    PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

    PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

    Nasional
    Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

    Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

    Nasional
    Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

    Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

    Nasional
    Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

    Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

    Nasional
    KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

    KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com