Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profesi Administrasi Publik Bakal Disertifikasi

Kompas.com - 13/06/2012, 01:03 WIB
Kontributor Malang, Yatimul Ainun

Penulis

MALANG, KOMPAS.com - Dalam waktu dekat, profesi administrasi publik bakal disertifikasi. Tujuannya, agar kompetensi profesi bisa terukur dan berstandar.

"Kami sudah bekerjasama dengan Badan Nasional Standar Profesi (BNS) untuk melakukan proses sertifikasi tersebut," jelas Ketua Indonesian Association for Public Administration, Asep Kartiwa, Selasa (12/6/2012), ditemui di Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur.

Menurut Asep, yang paling penting untuk disertifikasi adalah praktisi administrasi negara dan keuangan publik yang berkaitan dengan manajemen pemerintahan. "Karena selama ini profesi administrasi publik tak terstandar. Sehingga, manajemen pemerintahan sering mengalami tumpang tindih, bahkan tak efesien dalam menyelenggarakan administrasi pemerintahan," katanya.

Lembaga penyelenggaraan sertifikasi kini tengah dibentuk. Asesor sertifikasi juga tengah disiapkan. "Proses sertifikasi itu tak mudah, membutuhkan data dan sumber daya manusia yang banyak. Selain itu, juga harus disiapkan kurikulum dan materi perkuliahan untuk perguruan tinggi yang menyelenggarakan Fakultas Ilmu Administrasi," katanya.

Sementara itu, ditemui dalam kesempatan yang sama, mantan Gubernur Gorontalo, yang juga mantan Menteri Kelautan, Fadel Muhammad, mengatakan, gaya birokrasi saat ini menghambat lajunya pemerintahan. "Bahkan, pemerintah memaksakan struktur pemerintahan yang sama antara daerah satu dengan daerah lain. Padahal tidak bisa disamakan. Tak cocok diadopsi," kata Fadel yang juga Ketua Asosiasi Sarjana dan Praktisi Administrasi (ASPA). 

Fadel mengaku, ia pernah melakukan inovasi struktur pemerintahan. Namun, ia malah ditegur Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara. "Niat saya, agar berkembang dan maju dibutuhkan kepemimpinan yang mampu berinovasi. Karena tak mau ya sudah," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo: Saya Setiap Saat Siap untuk Komunikasi dengan Megawati

Prabowo: Saya Setiap Saat Siap untuk Komunikasi dengan Megawati

Nasional
Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Nasional
1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com