Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marzuki Ali: Sulit Menyebut Liem Pahlawan Pembangunan

Kompas.com - 11/06/2012, 00:19 WIB
Suhartono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -  Ketua DPR Marzuki Alie menyatakan, sulit mengkategorikan Liem Sioe Liong (Sudono Salim) sebagai pahlawan pembangunan Indonesia.

Meskipun almarhum dikenal sebagai pengusaha besar di Indonesia yang mungkin ikut memberi andil bagi maju dan mundurnya perekonomian Indonesia, akan tetapi Liem tergolong pengusaha besar yang dekat dengan kekuasaan.

"Setidaknya dia dekat dengan kekuasaan pada masa almarhum Presiden Soeharto. Almarhum kan sudah dekat dengan Pak Harto sejak masih menjadi tentara di Semarang dulu. Kan, banyak sekarang ini pengusaha besar seperti almrhum yang besar, karena kedekatannya dengan kekuasaan pada waktu itu," ujar Marzuki saat ditaanya Kompas di Medan, Minggu (10/6//2012) malam.

Menurut Marzuki Alie, yang dimaksud dengan dekat pada kekuasaan mantan Presiden Soeharto adalah karena usaha dan bisnis Liem besar karena mendapat fasilitas dari rezim Soeharto. "Jadi, ukuran pahlawan tidak ke situ. Kalau ada orang yang mengukur seperti itu, wah banyak sekali pahlawan di Indonesia," tambah Marzuki.

Marzuki menyatakan tak bisa banyak berkomentar soal taipan Indonesia yang pernah mendapat bantuan likuiditas Bank Indonesia (BLBI) tahun 1997-1998 itu, meskipun pernah membaca bukunya tentang kesuksesan Liem muda, yang tak punya apa-apa datang ke Indonesia dan kemudian menjadi pengusaha konglomerat.

"Laporan dari Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN), Liem bukan termasuk yang mengemplang dana BLBI, meskipun ada perhitungan pembayaran kewajiban utang yang berbeda dengan nilai asetnya," jelas Marzuki lagi.

Marzuki menyebutkan, meskipun sebagai Ketua DPR ia tak akan hadir dalam pemakamannya, karena memang dia tak kenal dan tak punya kedekatan sama sekali dengan Liem yang lari ke Singapura saat terjadi kerusuhan Mei 1998.

"Tentu akan banyak pejabat atau mantan pejabat serta relasinya yang akan hadir dalam pemakamannya, karena memang mereka pernah memiliki kedekatan dengan almarhum," papar Marzuki lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com