Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemaksaan Ani Yudhoyono Dapat Jatuhkan Kredibilitas SBY

Kompas.com - 26/05/2012, 08:32 WIB
Imam Prihadiyoko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengajuan Ani Yudhoyono sebagai calon presiden 2014 di lingkungan Partai Demokrat sepatutnya tidak perlu dipaksakan, mengingat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sudah menegaskan tidak akan menyiapkan istri ataupun keluarganya menuju kursi RI-1 pasca-menjabat sebagai presiden.

"Pemaksaan Ani Yudhoyono dapat menjatuhkan kredibilitas SBY karena komitmennya sudah sangat jelas untuk tidak berancang-ancang mengusung Bu Ani sebagai calon presiden mendatang," tutur Ketua Dewan Direktur Lembaga Kajian Publik Sabang-Merauke Circle Syahganda Nainggolan di Jakarta, Sabtu (26/5/2012) pagi.

Sikap Presiden Yudhoyono itu menunjukkan sisi kuat kredibilitas moral untuk mengakhiri masa dua periode di tampuk kepemimpinan nasional secara baik, tanpa menyimpan orientasi ke arah membangun kelangsungan dinasti kekuasaan melalui kepentingan pihak keluarga.

Apalagi, lanjutnya, posisi Ani Yudhoyono sejauh ini lebih pada itikad menyokong peran Presiden Yudhoyono dengan menjadi ibu negara yang baik sekaligus terhormat. Syahganda menilai komitmen Yudhoyono terhadap kekuasaan juga menunjukkan kesadaran yang tinggi untuk kerap memilih tugas ataupun semangat dalam melapangkan masa akhir kepresidenannya melalui tahapan konstitusional dan pilihan kerja sama politik yang berhati-hati.

"Jadi, kita semua harus meletakkan dengan adil guna memperkuat motivasi Presiden Yudhoyono secara mulia dan kemudian menempatkan Yudhoyono sebagai negarawan yang diperlukan bangsa setelah selesai menjabat presiden," ujarnya.

Ia menambahkan, peran kenegarawanan itu yang agaknya diinginkan oleh semua keluarga besar Yudhoyono saat ini. Karena itu, perdebatan yang mengharuskan pencalonan Ani Yudhoyono untuk melanjutkan kepemimpinan Yudhoyono, termasuk sikap keberatan sejumlah elemen di Partai Demokrat, perlu dihentikan. Hal ini perlu agar tidak mengganggu fokus anggota keluarga Yudhoyono dalam memegang komitmen, yang telah dinyatakan dengan prinsip sebagai kepala negara oleh Presiden Yudhoyono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Nasional
[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

Nasional
Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Nasional
Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com