JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Bagian Penerangan Umum Polri, Komisaris Besar Boy Rafli Amar menyatakan kepolisian akan mencari provokator pemblokiran ruang VVIP Bandara Babullah dan pengusiran terhadap Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum dan Sekjen DPP Partai Demokrat Edhie Baskoro, alias Ibas yang terjadi di Ternate, Maluku Utara, Kamis (24/5/2012) siang tadi.
"Kami akan selidiki bagaimana itu bisa terjadi dan cari pelakunya di sana," kata Boy saat ditemui di Mabes Polri, Kamis sore.
Boy menyatakan pihak kepolisian sudah memberikan pengawalan yang sesuai terhadap semua pejabat. Perlindungan, kata dia, bukan hanya untuk pejabat tapi juga masyarakat secara keseluruhan. Namun, jika saat pengawalan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, maka polisi akan menyelesaikannya secara hukum.
"Kita berikan pengawalan tanpa diminta. Pada siapa pun, kami lindungi. Siapa provokatornya dari ini, akan kami cari," tandasnya.
Seperti yang diketahui agenda kedatangan Anas dan Ibas ke Ternate dengan maksud menghadiri Musyawarah Daerah (Musda) DPD I Partai Demokrat Maluku Utara yang sedianya digelar siang tadi. Namun, saat rombongan Anas tiba di Bandara Babullah Ternate, ratusan simpatisan Partai Demokrat Maluku justru menolak mereka.
Simpatisan yang belakangan diketahui merupakan pendukung dari Thaib Armaiyn, kemudian melakukan pemblokiran di ruang VVIP Bandara Babullah. Di tempat itu Anas bersama rombongan akan dijamu oleh Thaib Armaiyn, Ketua DPD I Partai Demokrat Malut yang juga Gubernur Maluku Utara. Mereka menuntut Anas untuk tidak menghadiri pelaksanaan Musda yang rencananya digelar di Bela International Hotel.
Selain menolak, massa simpatisan juga bertindak arogan. Mereka memukul Johny Allen Marbun, pengurus DPP Partai Demokrat yang ikut dalam rombongan. Peristiwa itu terhenti setelah petugas keamanan dari Kompi Senapan (Kipan) A Yonif 732 Banau dan Brimob dari Polda Malut melerainya.
Bersama pasukan, petugas juga membawa satu unit kendaraan taktis Barakuda untuk mengamankan kawasan bandara. Akhirnya, Anas bersama rombongan langsung kembali ke Jakarta dengan menumpangi pesawat yang sama. Rencana mereka menghadiri kegiatan Musda Demokrat pun gagal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.