Andrey Kovalev, ahli forensik Rusia yang datang dengan membawa reagent, mengatakan, pihaknya sudah menggelar rapat dengan ahli forensik Indonesia untuk membicarakan rencana kerja bersama.
Ia berharap proses identifikasi dapat segera diselesaikan. Tim Rusia, menurut Andrey, memperkirakan uji DNA seluruh jenazah selesai pada paruh pertama Juli.
”Kami akan mengidentifikasi bagian jenazah sampai sekecil-kecilnya,” katanya.
Tim SAR Rusia akan terus melakukan pencarian perekam data penerbangan pesawat Sukhoi Superjet 100 yang jatuh di Gunung Salak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Namun, tiga hari sekali mereka diminta melapor ke Badan SAR Nasional melalui Korem 061/Suryakencana.
Komandan Korem 061/Suryakencana Kolonel (Inf) AM Putranto di pos komando di Desa Cipelang, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Sabtu (19/5), menyatakan, tim Rusia diizinkan meneruskan pencarian perekam data penerbangan (flight data recorder/FDR), tapi wajib lapor tiga hari sekali. Mereka juga akan didampingi selama proses pencarian itu. ”Mereka tamu negara dan kami akan terus mendampinginya,” ujarnya.
Tim SAR Rusia beranggotakan 10 orang. Sementara enam personel Kopassus dan 12 personel dari Paskhas TNI AU diminta mendampingi tim Rusia selama berkegiatan di Gunung Salak. Tim pendamping dipimpin Letnan Satu (Inf) M Taufik Akbar yang pada Selasa lalu memimpin Tim Charlie dan berhasil menemukan perekam suara kokpit (cockpit voice recorder/CVR).