Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Sudah Beli Reagent untuk Tes DNA

Kompas.com - 20/05/2012, 01:53 WIB

JAKARTA, KOMPAS - Polri menolak bantuan reagent dari Rusia karena Polri sudah membeli reagent untuk uji DNA seluruh jenazah korban pesawat Sukhoi Superjet 100.

Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Disaster Victim Identification Indonesia Komisaris Besar Anton Castelani, di Jakarta, Sabtu (19/5).

”Kapolri sudah membeli reagent yang jumlahnya sudah mencukupi untuk uji DNA seluruh jenazah,” kata Anton.

Ia menambahkan, Mabes Polri akan menerima pemberian reagent dari Rusia bukan sebagai bantuan, tapi sebagai ucapan terima kasih Rusia kepada Indonesia.

”Oleh karena itu, reagent pemberian Rusia tidak akan kami pakai dalam uji DNA kasus Sukhoi. Kami akan memanfaatkan pemberian Rusia tersebut setelah uji DNA seluruh jenazah kasus Sukhoi selesai,” ujar Anton.

Pakar DNA dari Lembaga Eijkman, Prof Hera, yang dihubungi terpisah menjelaskan, reagent adalah kit komersial. Kit adalah produk formula cairan untuk mengungkap DNA. ”Produk ini sudah dipatenkan dan dijual. Oleh karena itu disebut kit komersial,” tuturnya.

Sore kemarin di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Duta Besar Rusia untuk Indonesia Alexander Ivanov menjelaskan, Rusia menyumbang reagent yang dibeli senilai 700.000 dollar AS.

Reagent yang disimpan dalam lima kotak khusus berwarna biru itu akan dibawa ke Rumah Sakit Polri, Raden Said Sukanto, Jaktim.

”Tim forensik Rusia akan terus membantu tim forensik Indonesia untuk mengidentifikasikan korban Sukhoi,” ujarnya.

Jika reagent kurang, lanjutnya, Rusia akan mendatangkan lagi bahan tersebut sampai proses uji DNA selesai.

Andrey Kovalev, ahli forensik Rusia yang datang dengan membawa reagent, mengatakan, pihaknya sudah menggelar rapat dengan ahli forensik Indonesia untuk membicarakan rencana kerja bersama.

Ia berharap proses identifikasi dapat segera diselesaikan. Tim Rusia, menurut Andrey, memperkirakan uji DNA seluruh jenazah selesai pada paruh pertama Juli.

”Kami akan mengidentifikasi bagian jenazah sampai sekecil-kecilnya,” katanya.

Pencarian

Tim SAR Rusia akan terus melakukan pencarian perekam data penerbangan pesawat Sukhoi Superjet 100 yang jatuh di Gunung Salak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Namun, tiga hari sekali mereka diminta melapor ke Badan SAR Nasional melalui Korem 061/Suryakencana.

Komandan Korem 061/Suryakencana Kolonel (Inf) AM Putranto di pos komando di Desa Cipelang, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Sabtu (19/5), menyatakan, tim Rusia diizinkan meneruskan pencarian perekam data penerbangan (flight data recorder/FDR), tapi wajib lapor tiga hari sekali. Mereka juga akan didampingi selama proses pencarian itu. ”Mereka tamu negara dan kami akan terus mendampinginya,” ujarnya.

Tim SAR Rusia beranggotakan 10 orang. Sementara enam personel Kopassus dan 12 personel dari Paskhas TNI AU diminta mendampingi tim Rusia selama berkegiatan di Gunung Salak. Tim pendamping dipimpin Letnan Satu (Inf) M Taufik Akbar yang pada Selasa lalu memimpin Tim Charlie dan berhasil menemukan perekam suara kokpit (cockpit voice recorder/CVR).

(WIN/MKN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com