Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wacana "Justice Collaborator" Rawan Negosiasi Politik

Kompas.com - 03/05/2012, 23:23 WIB
Ilham Khoiri

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Upaya untuk menggiring tersangka Angelina Sondakh sebagai justice collaborator, saksi pelaku yang mau bekerja sama untuk membongkar kejahatan, dalam kasus korupsi wisma atlet SEA Games, dianggap tidak efektif. Pasalnya, mantan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat itu merupakan aktor penting dalam kasus tersebut.

Selama ini dia juga tidak menunjukkan iktikad baik untuk bekerja sama, termasuk ketika menjadi saksi dalam pengadilan dengan terdakwa Muhammad Nazaruddin dalam kasus yang sama.

"Jangan sampai wacana justice collaborator itu justru menjadi pintu masuk untuk terjadi negosiasi dan kompromi atas substansi perkara hukum dan melemahkan proses penyidikan. Tawaran itu agak mencurigakan," kata Hendardi, Ketua Badan Pengurus Setara Institute, Kamis (3/5/2012) di Jakarta.

Hendardi menilai, ketertarikan beberapa elite Partai Demokrat untuk mendorong Angelina menjadi justice collaborator juga patut dicermati. Ini akan menciptakan komunikasi dekat antara KPK, Angelina, dan Partai Demokrat, yang memungkinkan terjadinya tawar-menawar atas substansi perkara hukum.

"Sebaiknya jauhkan pikiran untuk membujuk Angelina sebagai justice collaborator. Strategi penyidikan dengan mengandalkan Angelina justru akan melemahkan KPK dan mendekatkan peluang negosiasi yang bisa menciderai prinsip keadilan," katanya.

KPK diharapkan sungguh-sungguh menggunakan bukti-butki yang ada untuk menjerat aktor-aktor utama. Jangan sampai isu justice collaborator itu justru menghilangkan isu-isu besar lain.

KPK telah menetapkan Angelina sebagai tersangka dalam kasus suap wisma atlet SEA Games dan proyek pengadaan pembangunan fasilitas sarana pendidikan di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Anggota DPR itu kini menjadi tahanan KPK.

Jika Angelina mau menjadi justice collaborator, KPK berjanji meringankan tuntutan hukum terhadapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com