Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baru Semalam "Menginap", Angie Sudah Mengeluh Sakit

Kompas.com - 29/04/2012, 06:36 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Baru semalam "menginap" di Rutan KPK, Jakarta, tersangka korupsi proyek Wisma Atlet dan Kemendiknas, Angelina Sondakh (Angie), mengeluh sakit sinus, Sabtu (28/4/2012) malam. KPK baru mulai menahan Angie pada Jumat (27/4/2012) petang.

Pengacara Angie, Teuku Nasrullah, mendadak menemui kliennya itu ke Rutan KPK, Jakarta, pada Sabtu (28/4/2012) malam sekitar pukul 20.00. Padahal, pada siang harinya, Arman Johari, staf Nasrullah, yang juga telah menjenguk Angie mengatakan, Putri Indonesia 2001 tersebut dalam keadaan sehat dan tampak ceria.

Namun, saat dijenguk Nasrullah, Angie mengeluh sakit sinus dan minta untuk dirawat di rumah sakit spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan (spesialis THT). Keluhan sakit sinus itu disampaikan Angie saat melakukan pertemuan tatap muka dengan Nasrullah selama sekitar dua jam. Mengetahui kliennya mengeluh sakit sinus, Nasrullah langsung menyampaikan informasi tersebut kepada pihak KPK.

"Sinusnya kambuh. Sebenarnya minta obatnya saja. Karena ada masalah sinus, ya udah kata dokter sini nanti (dokter THT) yang memeriksa," ujar Nasrullah.

Mendapat laporan keluhan dari tahanan barunya, pihak KPK langsung menghubungi pihak Rumah Sakit Abdi Waluyo Jakarta. Baru sekitar pukul 24.00, dokter spesialis THT dan perawat dari RS Abdi Waluyo tiba di Rutan KPK beserta ambulans.

Mereka langsung bekerja dengan memeriksa kesehatan Angie di ruang kunjungan tahanan. Pemeriksaan kesehatan sang Putri Indonesia itu pun mendapat pengawasan langsung dari petugas keamanan dan penyidik KPK.

Ditemui seusai pemeriksaan kesehatan Angie selama satu jam itu, dokter yang memeriksa Angie, Retno, menyatakan bahwa istri mendiang Adji Massaid itu hanya mengalami deman, dan bukan sakit sinus. Dengan begitu, Angie tak perlu mendapat perawatan khusus di rumah sakit.

Sang dokter juga mengungkapkan memang benar Angie mempunyai riwayat sakit sinus. Namun, hasil pemeriksaan kali ini menunjukkan Angie hanya mengalami demam. Pihak dokter hanya memberikan beberapa jenis obat agar Angie bisa lekas membaik. Obat yang diberikan antara lain obat penurun demam dan pencegah sinusnya.

Seusai menjalani pemeriksaan kesehatan selama satu jam di ruang kunjungan tahanan, Angie yang mengenakan kacamata, kaus putih, dan beralas sandal langsung digiring petugas keamanan dan penyidik KPK kembali ke selnya.

Sebagaimana diberitakan, KPK menahan Angie sejak Jumat (27/4/2012) petang kemarin atas tuduhan, selaku anggota Badan Anggaran DPR (Banggar DPR), ia diduga menerima suap pembahasan anggaran wisma atlet SEA Games dan proyek di Kemendiknas.

Angie menjadi orang kedua yang menghuni Rutan KPK. Penghuni pertama rutan yang berada di basement KPK tersebut adalah Mindo Rosalina Manullang, Direktur Marketing PT Anak Negeri yang juga terjerat atas kasus suap proyek wisma atlet.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

    Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

    Nasional
    Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

    Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

    Nasional
    Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

    Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

    Nasional
    Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

    Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

    Nasional
    May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

    May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

    Nasional
    Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

    Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

    Nasional
    Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

    Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

    Nasional
    Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

    Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

    Nasional
    Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

    Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

    Nasional
    Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

    Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

    Nasional
    Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

    Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

    Nasional
    Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

    Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

    Nasional
    Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

    Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

    Nasional
    Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

    Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

    Nasional
    'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

    "Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com