Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi Buruh Jangan Anarkistis

Kompas.com - 28/04/2012, 03:57 WIB

Poniman memaparkan, saat ini pekerja kontrak terdapat di banyak perusahaan. Kondisi ini sangat merugikan buruh.

”Tren pengusaha memilih outsourcing karena tidak perlu repot membayar uang pesangon jika terjadi pemecatan. Kondisi itu jelas membahayakan nasib buruh,” kata Poniman.

Buruh juga menolak upah murah yang masih banyak diterapkan kalangan pengusaha di Tangerang Raya. Saat ini UMK 2012 sudah ditetapkan Rp 1,529 juta per bulan. ”Akan tetapi, masih banyak perusahaan yang belum menjalankan kebijakan membayar buruh di atas UMK. Itu sungguh memprihatinkan,” papar Poniman.

Koswara menambahkan, berdasarkan informasi yang diterimanya, banyak perusahaan yang membayar upah di bawah UMK 2012.

”Kami terus menghimpun data perusahaan mana saja yang membayar buruh di bawah UMK,” katanya.

Jika tiga tuntutan tadi tidak dipenuhi, kata Poniman, ribuan buruh akan memblokade jalan-jalan dan pintu masuk Bandara Soekarno-Hatta.

Buruh Bekasi

Sementara itu, Ketua Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (SPMI) Bekasi Obon Tabroni mengatakan, sekitar 21.000 buruh sudah menyatakan diri siap bergabung untuk memperingati Hari Buruh di Jakarta.

”Target kami dari Bekasi mengirimkan 25.000 buruh,” katanya saat dihubungi, Jumat malam.

Buruh SPMI dari luar Bekasi berencana mengirim 25.000 orang. Obon mengimbau, perusahaan dan petugas tidak menghalangi buruh untuk berpartipasi dalam unjuk rasa tersebut.

Obon memaparkan, buruh akan beraksi di Bundaran HI, Istana Negara, dan GBK. Di GBK diadakan rapat akbar dan pembacaan manifesto politik.

Buruh bergerak dari Bundaran HI ke Istana, kemudian GBK untuk mengikuti rapat akbar untuk pembacaan manifesto politik. Terkait tuntutannya, buruh Bekasi meminta penghapusan tenaga outsourcing, pengupahan layak, dan pemberlakuan sistem jaminan sosial paling lambat 2014. ”Tuntutan itu harus dipenuhi,” kata Obon.

Obon mengatakan, buruh Bekasi berjanji tidak anarkistis dalam unjuk rasa nanti.(BRO/PIN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com