Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jero Wacik: Negara Kehilangan Putera Terbaik

Kompas.com - 22/04/2012, 05:13 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Suasana duka menyelimuti kedatangan jenasah Wakil Menteri ESDM Profesor Widjajono atau yang akrab disapa Pak Wid saat tiba di Ruang Suma 2 Base Ops Lapangan Udara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Sabtu (21/4/2012).

Menteri ESDM, Jero Wacik sempat mengungkapkan rasa dukanya yang mendalam kepada wartawan sesaat sebelum jenazah turun dari pesawat pesawat Hercules C-1312 dari Skuadron Udara 32 Lanud Abdul Rahman Saleh, Malang.

"Kami merasa kehilangan yang dalam, negara kehilangan salah satu putera terbaik, beliau pekerja keras. Didampingi Purnomo Yusgiantoro, kami teman satu angkatan pada waktu di ITB," ujarnya.

Ia melanjutkan, Tuhan memiliki rencana yang lain dalam kepergian almarhum. Ia pun mengenang, Pak Wid, yang meninggalkan seorang istri dan seorang puteri tersebut sempat pamit kepada dirinya tiga hari sebelum almarhum berangkat ke Gunung Tambora, Sumbawa, NTB.

"Saya mengizinkan karena itu hobi beliau, saya tak menyangka saat dia melakukan hobinya, dia meninggal. Kita mendoakan beliau sesuai dengan amal yang beliau lakukan," lanjutnya.

Widjajono Partowidagdo meninggal dunia pada Sabtu (21/4/2012) di Nusa Tenggara Barat ketika mendaki Gunung Tambora. Rombongan almarhum mendaki Gunung Tambora pada Jumat (20/4/2012) melalui jalur Doropeti.

Rombongan sempat bermalam di Pos 3 Gunung Tambora. Di tengah perjalanan, kondisi almarhum lemah sehingga pendakian dihentikan. Almarhum kemudian dibawa turun ke Pos 3 guna mendapat perawatan medis berupa bantuan pernafasan.

Ketika perjalanan dari Pos 2 ke Pos 1, almarhum mengembuskan nafas terakhir. Kini, jenasah telah berangkat ke rumah duka menggunakan mobil jenasah bernomor polisi B 1016 SIX berwarna putih dari Yayasan Pertambangan dan Energi.

Rencananya, pihak keluarga akan memakamkan almarhum pada Minggu (22/4/2012) di San Diego Hills, Karawang, Jawa Barat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

    Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

    Nasional
    PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

    PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

    Nasional
    Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

    Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

    Nasional
    PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

    PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

    Nasional
    ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

    ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

    Nasional
    Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

    Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

    Nasional
    PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

    PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

    Nasional
    Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

    Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

    Nasional
    Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

    Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

    Nasional
    Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

    Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

    Nasional
    Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

    Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

    Nasional
    Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

    Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

    Nasional
    Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

    Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

    Nasional
    Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

    Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

    Nasional
    KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

    KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com