Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Yudhoyono Ketahui Wamen ESDM Meninggal

Kompas.com - 21/04/2012, 16:20 WIB
Hindra Liauw

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - President Susilo Bambang Yudhoyono telah mengetahui bahwa Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Widjajono Partowidadgo meninggal dunia, Sabtu (21/4/2012) sore. Informasi ini disampaikan langsung oleh Menteri ESDM Jero Wacik.

"Bapak Jero telah menyampaikan informasi kepada Bapak Presiden pada pukul 15.20," kata Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha ketika dihubungi Kompas.com, Sabtu. Presiden menginstruksikan Jero untuk membantu pengurusan pemulangan jenazah pakar energi Institut Teknologi Bandung ini. Julian menambahkan, Presiden belum memutuskan soal pengganti Widjajono.

Widjajono Partowidagdo meninggal dunia saat melakukan pendakian Gunung Tambora, Nusa Tenggara Barat. Ia mendadak lemas saat pendakian. Tiga helikopter dari Basarnas, Polri, dan PT Newmont dikerahkan untuk mengevakuasi Widjajono. Namun, evakuasi terkendala kabut tebal.

"Helikopter Newmont sempat dikerahkan untuk mengevakuasi namun kembali karena cuaca buruk," kata Kepala Kantor SAR Mataram Marsudi, yang dihubungi dari Mataram, Sabtu.

Evakuasi akhirnya dilakukan melalui jalur darat. Tim SAR menggunakan kendaraan bermotor untuk mencapai posisi Widjajono.       

"Kami berupaya bergerak ke pegunungan menggunakan kendaraan bermotor sampai di mana bisanya. Lalu berjalan kaki ke posisi beliau berada," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertambangan dan Energi (Distemben) Provinsi NTB Eko Bambang Sutedjo mengatakan, semula tim evakuasi hendak membawa Wamen ESDM itu ke rumah sakit di Denpasar, Bali, menggunakan helikopter langsung dari wilayah pegunungan Tambora. Namun, helikopter PT Newmont Nusa Tenggara (PTNNT) yang dipergunakan untuk evakuasi udara, kesulitan mendarat.

"Cuaca buruk, helikopternya kembali. Sekarang sedang diupayakan evakuasi darat dan diharapkan bisa terlaksana. Kami juga ’stand by’ kalau-kalau akan dibawa ke RSUP NTB di Mataram lebih dulu," ujarnya.

Widjajono dikenal suka berpetualang mendaki gunung semenjak kuliah dan ikut dalam organisasi pecinta alam di Institut Teknologi Bandung (ITB).

Gunung Tambora yang memiliki tinggi 2.815 meter dari permukaan laut, terletak di wilayah Kabupaten Dompu dan Bima, Pulau Sumbawa, NTB.  Gunung Tambora dikategorikan gunung api bertipe A karena masih menunjukkan aktivitas sesudah tahun 1600.

Gunung Api Tambora tercatat dalam sejarah letusan paroksimal pada tahun 1815, yang menyebabkan terkuburnya tiga kerajaan yakni Kerajaan Pekat, Tambora dan Sanggar, dan menelan korban jiwa sekitar 92 ribu orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

    Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

    Nasional
    Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

    Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

    Nasional
    Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

    Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

    Nasional
    Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

    Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

    Nasional
    Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

    Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

    Nasional
    Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

    Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

    Nasional
    Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

    Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

    Nasional
    Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

    Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

    Nasional
    Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

    Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

    Nasional
    Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

    Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

    Nasional
    Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

    Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

    Nasional
    Bawaslu Akui Kesulitan Awasi 'Serangan Fajar', Ini Sebabnya

    Bawaslu Akui Kesulitan Awasi "Serangan Fajar", Ini Sebabnya

    Nasional
    Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

    Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com