Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekali Rapat Besar, SBY Habiskan Hampir Rp 1 Miliar

Kompas.com - 17/04/2012, 18:15 WIB
Hindra Liauw

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Deputi Sekretaris Kabinet Djadmiko membantah data yang dipaparkan Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) yang menyebutkan bahwa Istana Kepresidenan menganggarkan Rp 30,1 miliar untuk rapat kabinet pada tahun 2012. Menurut Djadmiko, anggaran tersebut telah direvisi menjadi Rp 20 miliar per tahun.

"Anggaran ini untuk kedeputian persidangan. Ada operasional kedeputian, menyiapkan bahan, sampai memantau. Satu kali sidang kabinet paripurna Rp 20 juta. Itu bahannya sudah disiapkan oleh kementerian. Yang besar itu retreat, tidak lebih dari 1 miliar. Setahun bisa dua atau tiga kali," kata Djadmiko kepada para wartawan di Jakarta, Selasa (17/4/2012).

Ketika rapat besar atau retreat, Presiden biasanya mengundang seluruh jajaran anggota Kabinet Indonesia Bersatu II serta dan kepala daerah di seluruh Indonesia. Rapat ini kerap diadakan di Istana Kepresidenan Bogor dan Istana Kepresidenan Cipanas.

Secara terpisah, Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha mengaku tidak memiliki data terkait dana yang dihabiskan, baik setiap rapat kabinet maupun retreat.

Sebelumnya, Koordinator Investigasi dan Advokasi FITRA, Uchok Sky Khadafi, mengatakan bahwa alokasi anggaran rapat Presiden dan Wakil Presiden pada 2012 mencapai Rp 30.182.898.000. "Alokasi anggaran sebesar Rp 30,1 miliar ini hanya pemborosan uang pajak rakyat, bukan untuk mendukung kinerja Presiden karena, selama ini, hasil rapat ini hanya keluh kesah atau curhat, pencitraan, dan adanya kenaikan harga BBM yang menyengsarakan rakyat saja. Seharusnya hasil rapat tersebut memunculkan kebijakan Presiden yang berpihak pada kepentingaan rakyat, bukan menaikkan harga BBM atau melakukan rencana pembatasan subsidi BBM," kata Uchok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain di Pilgub Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain di Pilgub Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com