Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Golkar Patungan Uang, Bukan Konsumsi Publik

Kompas.com - 10/04/2012, 15:47 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso mengatakan, pengumpulan dana dari seluruh anggota Fraksi Partai Golkar di Parlemen untuk pembagian sembako di daerah tak perlu dipermasalahkan. Pasalnya, kata Priyo, hal itu adalah masalah internal partai.

"Itu tidak masalah dan tidak perlu diperdebatkan karena itu kebijakan internal Fraksi Partai Golkar. Karena itu, ini bukan untuk konsumsi publik," kata Priyo di Komplek DPR, Jakarta, Selasa ( 10/4/2012 ).

Priyo dimintai tanggapan perihal instruksi dari F-PG kepada seluruh anggota fraksi. Dalam surat itu disebutkan, pimpinan F-PG sudah menyiapkan tas tempat sembako serta spanduk bergambar Aburizal Bakrie, Ketua Umum Partai Golkar. Setiap anggota diminta menyerahkan uang Rp 10 juta sebagai pengganti 1.000 buah tas dan 25 spanduk.

Dalam surat yang ditandatangani Ketua F-PG Setya Novanto itu juga menyebutkan bahwa sembako dibagikan dalam rangka menghadapi Pemilu 2014 yang kemungkinan menggunakan sistem proporsional terbuka atau pemilihan berdasarkan suara terbanyak. Pembagian sembako dilakukan untuk meraih simpati serta pencitraan di seluruh daerah pemilihan.

Priyo mengatakan, tidak ada anggota F-PG yang keberatan atas kebijakan itu. Priyo mengaku belum tahu apakah dirinya juga diminta untuk menyumbang Rp 10 juta. Jika diminta, Wakil Ketua DPR itu mengaku siap memberikan.

"Ini betul-betul merupakan sistem gotong royong yang sedang dibangun dengan cara patungan. Ini biasa-biasa saja terjadi di fraksi. Ini jamak," kata Priyo.

Priyo menolak jika pembagian sembako itu disebut bentuk kampanye atau politik uang. "Sudah tentu ini tidak didesain untuk itu. Jauh dari angan-angan seperti itu," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

    Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

    Nasional
    Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

    Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

    Nasional
    Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

    Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

    Nasional
    Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

    Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

    Nasional
    Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

    Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

    Nasional
    Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

    Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

    Nasional
    Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

    Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

    Nasional
    Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

    Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

    Nasional
    Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

    Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

    Nasional
    Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

    Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

    Nasional
    Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

    Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

    Nasional
    Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

    Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

    Nasional
    KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

    KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

    Nasional
    TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

    TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

    Nasional
    KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

    KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com