Sementara Tamsil menyatakan, ia melakukan klarifikasi terhadap sejumlah dokumen. ”Saya harus melakukan klarifikasi terhadap beberapa dokumen yang jumlahnya banyak, ratusan halaman, terkait dengan risalah rapat Banggar DPR,” ujarnya.
Pimpinan Banggar DPR telah beberapa kali diperiksa KPK. Selain kasus Wa Ode Nurhayati, pimpinan Banggar juga pernah dipanggil KPK terkait kasus dugaan suap di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan bulan lalu juga mengungkapkan ada sekitar 2.000 rekening mencurigakan dari anggota DPR. Sebagian besar transaksi mencurigakan itu milik anggota Banggar DPR.