Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Golkar dan PPP Penentu Kenaikan Harga BBM

Kompas.com - 29/03/2012, 05:32 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kenaikan harga BBM bersubsidi akan diputuskan dalam rapat paripurna DPR, Jumat (30/3/2012) mendatang.

Naik atau tidaknya harga BBM akan diputuskan melalui mekanisme voting atau suara terbanyak. Saat ini, ada 560 anggota DPR RI. Jika dihitung secara matematis, maka suara pendukung kenaikan harga BBM (anggota koalisi pemerintah) bisa menang telak jika kompak.

Pengamat Politik M Qodari berpandangan, peta politik dalam koalisi pendukung pemerintahan akan diuji di paripurna mendatang. "Saya kira PDI-P, Gerindra, dan Hanura tetap akan menolak," kata Qadari, Rabu (28/3/2012).

Sebaliknya, anggota koalisi, yakni Demokrat, PAN, dan PKB diperkirakan akan solid mendukung kenaikan harga BBM. "Yang belum jelas sikapnya adalah PKS, Golkar, dan PPP," imbuhnya.

Meski begitu, Qodari menduga PKS cenderung bergabung dengan pihak yang menolak kenaikan harga BBM. Sebaliknya, Golkar dan PPP bergabung dengan pihak yang setuju. "Kalau ini yang terjadi, kubu menolak akan kalah. Karena, gabungan kursi PDI-P, Gerindra, Hanura, dan PKS out numbered," jelas Qodari.

Kecuali, tutur Qodari, ada kejutan dari Golkar dan PPP. "Inilah dua parpol yang akan jadi penentu!" tukasnya.

Dengan kata lain, jika Golkar atau PPP berada satu barisan menolak kenaikan harga BBM dalam voting di paripurna, maka harga BBM tidak jadi naik.

Meskipun hanya Golkar dan PKS yang bergabung dengan penolak kenaikan harga BBM, maka dipastikan harga BBM tidak akan naik. Fraksi Hanura di DPR sadar betul akan kalkulasi dukungan terhadap penolakan kenaikan harga BBM.

Sekretaris Fraksi Hanura Saleh Husein berharap, PKS dan Golkar berada di barisan pihak penolak kenaikan harga BBM, sehingga harga BBM bisa batal naik.

"Kami berharap PKS konsisten, dan kemungkinan Golkar juga menolak kenaikan harga BBM. Slogannya kan, suara Golkar suara rakyat. Kami optimistis, ketika voting dilakukan beberapa fraksi lain akan mengarahkan anggotanya untuk bersikap sesuai nurani rakyat," beber Saleh.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com