Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Bahan Pokok Terus Beranjak Naik

Kompas.com - 13/03/2012, 03:41 WIB

Magelang, Kompas - Dalam dua minggu terakhir, harga sejumlah bahan pokok di pasar-pasar tradisional di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, sudah naik. Ancaman kenaikan tarif diajukan sejumlah nelayan dan sopir angkutan kota Manokwari, Papua Barat, yang mengumumkan bahwa tarif angkutan laut dan darat terpaksa akan naik mengikuti kenaikan harga bahan bakar minyak.

Bahkan, di Mojokerto, Jawa Timur, harga minyak goreng curah sudah naik dari Rp 10.500 per kilogram menjadi Rp 11.000 per kilogram. Harga kecap naik Rp 500 sampai Rp 1.000 per botol. Harga kecap cap Bandeng, misalnya, sekarang Rp 10.800 per botol, padahal sebelumnya Rp 9.800 per botol.

Sementara itu, harga gula pasir dari pabrik gula di Kediri naik dari Rp 9.500 per kilogram menjadi Rp 11.000 per kilogram. Sukro (51), pedagang sayuran, menjelaskan, harga sawi sudah naik dari Rp 2.500 per 10 ikat menjadi Rp 3.500 per 10 ikat.

Di Magelang, Jawa Tengah, harga bahan pokok yang ikut naik adalah minyak goreng curah, gula pasir, tepung terigu, dan harga obat tanaman. ”Menurut pengepul, kenaikan harga bahan pokok terjadi mulai di tingkat produsen dan akan terus naik hingga saat kenaikan harga BBM mulai diberlakukan nanti,” ujar Aswanah, pedagang di Pasar Borobudur Magelang, Senin (12/3).

Di Pasar Muntilan, Magelang, harga tepung terigu juga naik Rp 3.000 per zak. Demikian juga harga obat pembasmi belalang sangit, semula Rp 18.000 per botol sekarang menjadi Rp 25.000 per botol.

Di Manokwari, rencana kenaikan harga BBM sudah menyulut kenaikan biaya operasional para nelayan dan sopir angkutan kota.

Sabri Luas (44), nelayan ikan tuna di Kampung Kwawi, Manokwari, merinci pembelian bensin para nelayan akan naik 20 persen. Dalam satu hari, satu kapal menghabiskan 60 liter bensin seharga Rp 300.000. Jika harga bensin naik Rp 1.000 per liter, ongkos bahan bakar dan oli bisa mencapai Rp 400.000.

Adapun sopir angkutan kota keberatan dengan kenaikan harga BBM karena akan langsung memicu kenaikan tarif angkutan kota.

Di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, dan sekitarnya, para nelayan kecil mengatakan resah dengan rencana kenaikan harga BBM. Oleh karena itu, mereka menolak rencana kenaikan itu.

Ketua Kelompok Usaha Bersama Karya Mina Kabupaten Tegal Warnadi, Senin, mengatakan, kenaikan harga BBM akan mengakibatkan biaya perbekalan nelayan kecil membengkak.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com