Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rebut Simpati, Nasdem Diklaim Ungguli 6 Parpol

Kompas.com - 11/03/2012, 19:32 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dukungan publik terhadap Partai Nasional Demokrat dinilai mengungguli enam partai politik yang lolos ke Dewan Perwakilan Rakyat. Klaim itu terlihat dari hasil jajak pendapat yang dilakukan Lembaga Survei Indonesia jika pemilu dilakukan saat ini.

Dalam jumpa pers di Kantor LSI, Jakarta, Minggu (11/3/2012), LSI menyebutkan bahwa Partai Nasdem berada di posisi keempat setelah tiga parpol besar, yakni Partai Golkar, PDI-P, dan Partai Demokrat. Demikian disampaikan Direktur Eksekutif LSI Kuskridho Ambardi didampingi Direktur Komunikasi LSI Burhanuddin Muhtadi.

Kuskridho menjelaskan, jajak pendapat tersebut dilakukan kurun waktu 25 Februari-5 Maret 2012. Adapun jumlah responden yang diwawancarai mencapai 2.418 orang yang dipilih dengan prosedur multistage random sampling.

Hasil survei itu menyebutkan, Partai Golkar mendapat dukungan sebesar 17,7 persen, PDI-P 13,6 persen, Demokrat 13,4 persen, Nasdem 5,9 persen, PKB 5,3 persen, PPP 5,3 persen, PKS 4,2 persen, Gerindra 3,7 persen, PAN 2,7 persen, dan Hanura 0,9 persen. Sekitar 9 persen responden menjawab mendukung partai yang tak lolos ke DPR dan 23 persen menjawab belum tahu.

"Ini kejutan buat partai politik baru (Nasdem). Ini bisa terjadi perubahan karena pemilu masih dua tahun lagi," kata Kuskridho.

Kuskridho menambahkan, dukungan untuk partai yang dipimpin oleh Surya Paloh itu tak mengganggu dukungan partai-partai yang lolos ke DPR. Menurut dia, Nasdem baru mengumpulkan suara dari pendukung partai lain yang tak lolos ke DPR dan selama ini kurang aktif menarik dukungan.

"Nasdem nampaknya mengambil kekosongan kegiatan partai kecil yang jumlahnya 29 partai. Dengan modal yang cukup besar sekarang ini, Nasdem dalam dua tahun ke depan, potensial mengubah peta kekuatan partai di tingkat nasional," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ahli Sebut Keawetan dan Usia Tol MBZ Berkurang karena Spesifikasi Material Diubah

Ahli Sebut Keawetan dan Usia Tol MBZ Berkurang karena Spesifikasi Material Diubah

Nasional
PKB Siapkan Ida Fauziyah Jadi Kandidat Cagub Jakarta, Bukan Anies

PKB Siapkan Ida Fauziyah Jadi Kandidat Cagub Jakarta, Bukan Anies

Nasional
PKB Akui Pertimbangkan Airin Jadi Bacagub di Pilkada Banten 2024

PKB Akui Pertimbangkan Airin Jadi Bacagub di Pilkada Banten 2024

Nasional
Bantah Dapat Jatah 4 Menteri dari Prabowo, PAN: Jangan Tanggung-tanggung, 6 Lebih Masuk Akal

Bantah Dapat Jatah 4 Menteri dari Prabowo, PAN: Jangan Tanggung-tanggung, 6 Lebih Masuk Akal

Nasional
Kisah Runiti Tegar Berhaji meski Suami Meninggal di Embarkasi

Kisah Runiti Tegar Berhaji meski Suami Meninggal di Embarkasi

Nasional
Jokowi Mengaku Tak Bahas Rencana Pertemuan dengan Megawati Saat Bertemu Puan di Bali

Jokowi Mengaku Tak Bahas Rencana Pertemuan dengan Megawati Saat Bertemu Puan di Bali

Nasional
Soal Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Menkes Sebut WHO Sudah Ingatkan Risikonya

Soal Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Menkes Sebut WHO Sudah Ingatkan Risikonya

Nasional
Kemendikbud Akan Turun Periksa Kenaikan UKT, Komisi X DPR: Semoga Bisa Jawab Kegelisahan Mahasiswa

Kemendikbud Akan Turun Periksa Kenaikan UKT, Komisi X DPR: Semoga Bisa Jawab Kegelisahan Mahasiswa

Nasional
TII Serahkan Petisi Pansel KPK, Presiden Jokowi Didesak Pilih Sosok Berintegritas

TII Serahkan Petisi Pansel KPK, Presiden Jokowi Didesak Pilih Sosok Berintegritas

Nasional
Dilaporkan Nurul Ghufron ke Polisi, Ketua Dewas KPK: Ini Tidak Mengenakkan

Dilaporkan Nurul Ghufron ke Polisi, Ketua Dewas KPK: Ini Tidak Mengenakkan

Nasional
Tak Takut Dilaporkan ke Bareskrim, Dewas KPK: Orang Sudah Tua, Mau Diapain Lagi Sih?

Tak Takut Dilaporkan ke Bareskrim, Dewas KPK: Orang Sudah Tua, Mau Diapain Lagi Sih?

Nasional
Kemendikbud Kini Sebut Pendidikan Tinggi Penting, Janji Buka Akses Luas untuk Publik

Kemendikbud Kini Sebut Pendidikan Tinggi Penting, Janji Buka Akses Luas untuk Publik

Nasional
26 Tahun Reformasi, Aktivis 98 Pajang Nisan Peristiwa dan Nama Korban Pelanggaran HAM

26 Tahun Reformasi, Aktivis 98 Pajang Nisan Peristiwa dan Nama Korban Pelanggaran HAM

Nasional
Permohonan Dinilai Kabur, MK Tak Dapat Terima Gugatan Gerindra Terkait Dapil Jabar 9

Permohonan Dinilai Kabur, MK Tak Dapat Terima Gugatan Gerindra Terkait Dapil Jabar 9

Nasional
Dewas KPK Heran Dilaporkan Ghufron ke Bareskrim Polri

Dewas KPK Heran Dilaporkan Ghufron ke Bareskrim Polri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com