Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perampok Emas Residivis

Kompas.com - 05/03/2012, 03:00 WIB

Jakarta, Kompas - Hampir semua dari 12 tersangka perampok empat toko emas di Pasar Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, adalah residivis. Seorang di antaranya, Anwar Syarifudin, bahkan masih narapidana kasus perampokan uang BCA senilai Rp 2,8 miliar pada awal Oktober 2006.

”Menurut lima dari 12 tersangka yang kami tangkap, tujuh di antara mereka adalah residivis. Tapi, dugaan saya, semuanya residivis. Nanti kita lihat setelah tujuh tersangka yang sekarang masih buron kami tangkap,” ungkap Kepala Subdirektorat Reserse Mobil Direktorat Reserse Umum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Herry Heryawan saat dihubungi, Minggu (4/3).

Ia terkejut saat Anwar mengaku masih berstatus terpidana di Lembaga Pemasyarakatan Nusakambangan. ”Dia bilang baru saja mendapat pembebasan bersyarat. Oleh karena itu, dia bisa keluar dari Nusakambangan,” ucap Herry.

Anwar bersama delapan pria lain merampok uang BCA sebanyak Rp 2,875 miliar dari mobil PT Armorindo Artha saat melintas di Cawang, Jakarta Timur, 8 Oktober 2006. Mereka beraksi dengan senjata api dan granat. Anwar ditangkap di desanya di Cicanggang Gantung, Belitung Barat.

Merampok di Bekasi

Kawanan perampok empat toko emas di Ciputat ini juga pernah merampok toko emas di Pasar Rawalumbu, Jalan Dasa Dharma V, Pengasinan, Bekasi, Jawa Barat.

”Mereka merampok pukul 06.45, tanggal 23 Februari 2012. Mereka juga beraksi dengan senjata api,” ungkap Herry. Kala itu, lanjutnya, pemilik toko, Sugianto (50), baru turun dari mobilnya dan hendak membuka toko emasnya.

Sugianto ditodong dengan pistol. Pelaku bahkan sempat melepaskan tembakan ke udara sekali diikuti aksi kawanan mengambil semua perhiasan emas.

Jumlah perampok enam orang. Mereka menggunakan tiga sepeda motor. ”Pelaku mengambil 50 gram emas berupa enam cincin dan satu liontin serta satu ponsel,” paparnya.

Menurut dia, ke-12 perampok empat toko emas di Pasar Ciputat sudah menjual semua perhiasan emas kepada salah seorang penadah di Banten dengan harga Rp 1,8 miliar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com