JAKARTA, KOMPAS.com — Aksi pengepungan pimpinan Front Pembela Islam (FPI) pusat di bandara Tjilik Riwut, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, diduga sudah disiapkan dengan rapi dan juga dilindungi Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah. Gubernur Kalimantan Tengah Teras Narang pun dituding menggerakkan kelompok massa yang jumlahnya ratusan itu.
Hal ini disampaikan Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) Habib Muhammad Rizieq bin Husein Syihab, Kamis (16/2/2012), dalam pertemuan dengan Wakil Ketua DPD La Ode Ida, di ruang kerja Wakil Ketua DPD. "Ada orang-orang dekat Gubernur yang kemarin ikut menggerakkan kelompok itu ke bandara. Kalau gubernur bilang tidak tahu soal ini, itu bohong besar," ujar Rizieq.
Ia mengatakan, aksi sekitar 200 orang yang mengatasnamakan masyarakat Dayak sebenarnya adalah massa bentukan yang sengaja dikerahkan untuk menyerang FPI. Pasalnya, FPI ke Palangkaraya juga untuk membantu warga Dayak Seruyan yang sedang terlibat konflik lahan dengan pengusaha. Menurut Rizieq, keberadaan pengusaha itu dilindungi Gubernur Kalimantan Tengah Teras Narang.
"Kedatangan FPI ke Palangkaraya membuat gerah Gubernur Kalteng yang akhirnya mengutus kelompok-kelompok orang dekatnya," ujar Rizieq. Orang-orang dekat Gubernur Kalimantan Tengah yang disebutkan Rizieq adalah Lukas Tinkes dan Salindik Gohong. Dua orang itu, kata Rizieq, mengerahkan massa untuk mengepung pesawat dan bandara sehingga para petinggi FPI tidak bisa turun.
Sebelum pengumpulan massa itu, Rizieq menuturkan, pihaknya juga mengetahui informasi bahwa ada pertemuan persiapan aksi pengepungan itu di kegubernuran. "Jadi, kalau gubernur bilang tidak tahu soal ini, itu bohong besar. Sebab semua pelaku pada sehari sebelumnya rapat di rumah Betang di dalam kompleks kegubernuran," ujarnya.
Selain itu, rapat juga dihadiri Sekretaris Daerah Kalimantan Tengah Siun Jarias. Rizieq menuding bahkan saat aksi pengepungan dilakukan, Siun turut hadir di antara kerumunan massa.
"Saya punya bukti foto di mana Lukas Tinkes dan Salindik Gohong ada dalam aksi itu. Termasuk juga dengan keberadaan Sekda. Bukti ini sudah kami serahkan ke Mabes Polri jadi tidak mungkin Gubernur tidak tahu aksi itu," ujar Rizieq sambil menunjukkan foto-foto itu kepada Wakil Ketua DPD La Ode Ida.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.