Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

FPI Tuding Gubernur Kalteng Gerakkan Massa Pengepung di Bandara

Kompas.com - 16/02/2012, 17:19 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Aksi pengepungan pimpinan Front Pembela Islam (FPI) pusat di bandara Tjilik Riwut, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, diduga sudah disiapkan dengan rapi dan juga dilindungi Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah. Gubernur Kalimantan Tengah Teras Narang pun dituding menggerakkan kelompok massa yang jumlahnya ratusan itu.

Hal ini disampaikan Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) Habib Muhammad Rizieq bin Husein Syihab, Kamis (16/2/2012), dalam pertemuan dengan Wakil Ketua DPD La Ode Ida, di ruang kerja Wakil Ketua DPD. "Ada orang-orang dekat Gubernur yang kemarin ikut menggerakkan kelompok itu ke bandara. Kalau gubernur bilang tidak tahu soal ini, itu bohong besar," ujar Rizieq.

Ia mengatakan, aksi sekitar 200 orang yang mengatasnamakan masyarakat Dayak sebenarnya adalah massa bentukan yang sengaja dikerahkan untuk menyerang FPI. Pasalnya, FPI ke Palangkaraya juga untuk membantu warga Dayak Seruyan yang sedang terlibat konflik lahan dengan pengusaha. Menurut Rizieq, keberadaan pengusaha itu dilindungi Gubernur Kalimantan Tengah Teras Narang.

"Kedatangan FPI ke Palangkaraya membuat gerah Gubernur Kalteng yang akhirnya mengutus kelompok-kelompok orang dekatnya," ujar Rizieq. Orang-orang dekat Gubernur Kalimantan Tengah yang disebutkan Rizieq adalah Lukas Tinkes dan Salindik Gohong. Dua orang itu, kata Rizieq, mengerahkan massa untuk mengepung pesawat dan bandara sehingga para petinggi FPI tidak bisa turun.

Sebelum pengumpulan massa itu, Rizieq menuturkan, pihaknya juga mengetahui informasi bahwa ada pertemuan persiapan aksi pengepungan itu di kegubernuran. "Jadi, kalau gubernur bilang tidak tahu soal ini, itu bohong besar. Sebab semua pelaku pada sehari sebelumnya rapat di rumah Betang di dalam kompleks kegubernuran," ujarnya.

Selain itu, rapat juga dihadiri Sekretaris Daerah Kalimantan Tengah Siun Jarias. Rizieq menuding bahkan saat aksi pengepungan dilakukan, Siun turut hadir di antara kerumunan massa.

"Saya punya bukti foto di mana Lukas Tinkes dan Salindik Gohong ada dalam aksi itu. Termasuk juga dengan keberadaan Sekda. Bukti ini sudah kami serahkan ke Mabes Polri jadi tidak mungkin Gubernur tidak tahu aksi itu," ujar Rizieq sambil menunjukkan foto-foto itu kepada Wakil Ketua DPD La Ode Ida.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

    Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

    Nasional
    5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

    5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

    Nasional
    Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

    Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

    [POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

    Nasional
    Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

    Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

    Nasional
    Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

    Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

    Nasional
    Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

    Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

    Nasional
    Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

    Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

    Nasional
    Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

    Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

    Nasional
    Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

    Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

    Nasional
    Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

    Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

    Nasional
    Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

    Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

    Nasional
    Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

    Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

    Nasional
    PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

    PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com