Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tank Besar Makin Terisisih di Perang Modern

Kompas.com - 07/02/2012, 17:40 WIB
Iwan Santosa

Penulis

"Untuk itu diperlukan kekuatan laut dan udara yang terpadu untuk mencegah jangan sampai musuh masuk ke Indonesia. Kalau hanya memperkuat militer di daratan berarti membiarkan musuh masuk terlebih dahulu baru digempur. Itu logika yang terbalik dan tidak dapat dinalar," ujar Anton.

Sedangkan Direktur Institute for Defense Security and Peace Studies (IDSPS) Mufti Makarim yang juga ditemui di Imparsial mengingatkan, seharusnya TNI AD berkonsentrasi dalam upaya membentuk serdadu yang memiliki mental baik sebagai tentara rakyat yang dibiayai pembayar pajak dan kesejahteraannya diperhatikan sebelum berbicara membeli persenjataan dengan nilai trilyunan rupiah.

"Lebih baik membentuk mental prajurit yang kompatibel dengan negara demokrasi modern seperti Indonesia. Tanpa itu kemungkinan besar persenjataan seperti tank yang sulit digelar karena rendahnya kualitas jalan raya di Indonesia justru akan digunakan terhadap rakyat Indonesia," ujar Mufti.

Secara singkat, rencana pembelian satu divisi Tank Leopard dari Kerajaan Belanda yang sedang mengalami krisis keuangan tidak bisa dinalar sama sekali, karena kekuatan laut dan payung udara (TNI AU) serta kualitas jalan di Indonesia masih sangat rendah. Lagipula Indonesia tidak memiliki doktrin agresi terhadap negara sekitar.

Di lain pihak, negara pemilik Tank Tempur Utama seperti Singapura dan Malaysia memiliki jalan raya dengnan kualitas baik tetapi tidak menggelar arsenal mereka di dekat perbatasan Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur. Kalau pun pecah perang, sangat sulit bagi tank Challenger milik Singapura yang berbasis di Brunei untuk bergerak di jalanan Kalimantan wilayah Indonesia yang kualitasnya sangat buruk dan berlumpur!

Mungkin selembar foto bersejarah tentang seorang warga Tiongkok berdiri menghadang sebuah MBT milik Tentara Pembebasan Rakyat di Lapangan Tian An Men Tahun 1989 bisa mengingatkan para jenderal TNI dan masyarakat tentang senjata yang digunakan terhadap rakyat dan tidak pernah berperang melawan musuh dari luar...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com