Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wartawan Bantah "Deal" untuk Kasus Kemennakertrans

Kompas.com - 03/02/2012, 15:29 WIB
Maria Natalia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Dua orang wartawan berinisial Manyo dan IS dari sebuah media massa nasional disebut-sebut telah dilobi oleh pengusaha Iskandar Pasojo alias Acos untuk mengamankan berita dugaan keterlibatan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Muhaimin Iskandar.

Menanggapi hal tersebut, Manyo yang dihubungi Kompas.com siang ini, Jumat (3/2/2012), membenarkan bahwa ia mengenal Acos sebagai teman lama, sesama aktivis di Makassar.

Namun, menurutnya, dalam rekaman yang diputarkan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Rabu (1/2/2012) malam lalu ada bagian yang harusnya diklarifikasi.

Menurut Manyo, Acos memang menghubunginya via telepon setelah dua tahun tak berjumpa untuk meminta bantuan, yaitu pada 23 Agustus 2012.

Hubungan telepon itu, kata dia, dilakukan dua hari sebelum KPK mencokok Dharnawati dan dua pejabat Kemennakertrans, yakni Nyoman Suisnaya dan Dadong Irbarelawan, 25 Agustus 2011 lalu.

"Acos telepon saya. Diminta untuk konsultan media untuk teman dia bernama Nyoman. Karena dia sedang ada masalah. Saya tanya dia kasus apa, Acos enggak mau ngomong, bilangnya nanti Nyoman yang jelasin sendiri," ujar Manyo.

Acos kemudian membuat janji pertemuan antara Nyoman dan Manyo pada 24 Agustus 2011. Namun, ketika mendatangi kantor Nyoman, sejak pukul 10.00 WIB hingga pukul 13.00 WIB, Nyoman tak bisa ditemui karena rapat.

Ia pun kembali dan menemui temannya IS di kantor untuk menanyakan tentang Nyoman. "Saya kan di kanal olahraga, kalau IS di redaktur pelaksana untuk nasional, jadi saya bertanya, mungkin dia tahu Nyoman pejabat di Kemennakertrans. Tapi ternyata enggak kenal juga," jelasnya.

Saat Nyoman ditangkap, kata Manyo, ia kaget dan tak menyangka orang yang meminta bantuannya terlibat kasus korupsi. Ia kemudian menelepon Acos saat itu.

"Acos bilang itulah Nyoman yang dimaksud akan minta bantuan konsultasi media itu," ujarnya menirukan kata-kata Acos.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Isu Jampidsus Dibuntuti Densus 88, Presiden Diminta Lakukan Evaluasi Kepolisian dan Kejaksaan

Soal Isu Jampidsus Dibuntuti Densus 88, Presiden Diminta Lakukan Evaluasi Kepolisian dan Kejaksaan

Nasional
KPK Sebut Eks Kakorlantas Polri Djoko Susilo Punya Banyak Aset atas Nama Orang Lain

KPK Sebut Eks Kakorlantas Polri Djoko Susilo Punya Banyak Aset atas Nama Orang Lain

Nasional
Komisi III Akan Tanyakan Dugaan Jampidsus Dibuntuti Densus ke Polri dan Kejagung

Komisi III Akan Tanyakan Dugaan Jampidsus Dibuntuti Densus ke Polri dan Kejagung

Nasional
Pertamina Group Beri Bantuan untuk Korban Bencana Lahar Dingin dan Longsor di Sumbar

Pertamina Group Beri Bantuan untuk Korban Bencana Lahar Dingin dan Longsor di Sumbar

Nasional
Anggota DPR Prihatin Isu Penguntitan Jampidsus, Minta Publik Tunggu Pernyataan Resmi

Anggota DPR Prihatin Isu Penguntitan Jampidsus, Minta Publik Tunggu Pernyataan Resmi

Nasional
Malam Minggu, Presiden Jokowi Sapa Rakyat di Malioboro

Malam Minggu, Presiden Jokowi Sapa Rakyat di Malioboro

Nasional
POM TNI Tingkatkan Pengamanan di Kejagung, Puspen: Tak Berkaitan Kasus yang Ramai, Tak Ada yang Istimewa

POM TNI Tingkatkan Pengamanan di Kejagung, Puspen: Tak Berkaitan Kasus yang Ramai, Tak Ada yang Istimewa

Nasional
Kejagung Dijaga Personel Puspom, Ini Penjelasan TNI

Kejagung Dijaga Personel Puspom, Ini Penjelasan TNI

Nasional
BPBD DKI: Banjir Sudah Surut, Tidak Ada Pengungsi

BPBD DKI: Banjir Sudah Surut, Tidak Ada Pengungsi

Nasional
Pengamat: Pidato Megawati Jelas Menyatakan PDI-P Siap Jadi Oposisi Prabowo

Pengamat: Pidato Megawati Jelas Menyatakan PDI-P Siap Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Tiba di Arena Rakernas Jelang Penutupan, Megawati 'Dikawal' Sejumlah Ketua DPP PDI-P

Tiba di Arena Rakernas Jelang Penutupan, Megawati "Dikawal" Sejumlah Ketua DPP PDI-P

Nasional
Struktur Tim Pemenangan Pilkada PDI-P Terbentuk, Tak Ada Nama Ganjar

Struktur Tim Pemenangan Pilkada PDI-P Terbentuk, Tak Ada Nama Ganjar

Nasional
Pimpinan KPK Sebut Eks Kakrolantas Djoko Susilo Harusnya Bisa Dijerat Pasal Gratifikasi

Pimpinan KPK Sebut Eks Kakrolantas Djoko Susilo Harusnya Bisa Dijerat Pasal Gratifikasi

Nasional
Tunggu Info Resmi soal Isu Jampidsus Dibuntuti Densus 88, Wakil Ketua Komisi III: Jangan Terburu-buru Berasumsi

Tunggu Info Resmi soal Isu Jampidsus Dibuntuti Densus 88, Wakil Ketua Komisi III: Jangan Terburu-buru Berasumsi

Nasional
Kata Kejagung soal Kabar Jampidsus Dibuntuti Anggota Densus 88 dan Pengawalan TNI

Kata Kejagung soal Kabar Jampidsus Dibuntuti Anggota Densus 88 dan Pengawalan TNI

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com