Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setjen, di mana Letak Penghematan Ruang Banggar?

Kompas.com - 02/02/2012, 22:51 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan Rakyat diminta menjelaskan ke publik mengenai klaim akan adanya penghematan pengeluaran biaya renovasi ruang Badan Anggaran (Banggar) dengan menukar beberapa barang impor dengan barang lokal.

Wakil Ketua Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) Pius Lustrilanang mengaku tak tahu letak penghematan dari penukaran itu. Pasalnya, kata dia, pihak kontraktor bersedia menukar barang, namun dengan syarat mengenakan biaya pembatalan senilai 15 persen dari harga barang yang ditukar. Barang impor yang akan diganti yakni kursi, lampu, dan sound system. Biaya 15 persen itu, kata Pius, dibebankan ke Setjen DPR.

"Tetapi, Sekjen belum setuju karena menunggu audit BPKP," kata Pius di Komplek DPR, Kamis (2/2/2012 ) malam.

Seperti diketahui, BPKP tengah melakukan penyelidikan terkait proyek renovasi yang menghabiskan dana hingga Rp 20,3 miliar itu. Penyelidikan itu atas permintaan pimpinan DPR.

Pius mengaku tak tahu, apakah pihak kontraktor akan menyerahkan selisih harga antara barang yang lama dengan barang baru kepada Setjen. Pasalnya, kata dia, tidak ada klausul menyebutkan kontraktor akan memberikan selisih harga.

"Nah, itu yang tidak jelas (pengembalian selisih harga). Mudah-mudahan termasuk mengganti uangnya. Kalau dibilang ada penghematan, berarti ada pengembalian sejumlah uang dari nilai barang impor itu dikurangi nilai barang yang dibeli," kata Pius.

Hingga saat ini, penggantian barang-barang itu belum dilakukan. Tak jelas kapan kepastian barang tersebut ditukar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tak Cemas Lawan Kandidat Lain di Pilgub Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

    Tak Cemas Lawan Kandidat Lain di Pilgub Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

    Nasional
    Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

    Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

    Nasional
    Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

    Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

    Nasional
    Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

    Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

    Nasional
    Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

    Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

    Nasional
    Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

    Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

    Nasional
    Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

    Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

    Nasional
    Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

    Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

    Nasional
    Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

    Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

    Nasional
    Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

    Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

    Nasional
    PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

    PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

    Nasional
    Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

    Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

    Nasional
    Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

    Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

    Nasional
    BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

    BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

    Nasional
    Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

    Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com