Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misbakhun: KPK Masih Bisa Diharapkan

Kompas.com - 31/01/2012, 21:53 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Politikus Partai Keadilan Sejahtera, Muhammad Misbakhun menyakini Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih bisa diharapkan untuk memberantas korupsi di negeri ini. "Kita masih bisa berharap, memang ada usaha mengoreksi dari KPK dari kasus-kasus sebelumnya," kata Misbakhun di Jakarta, Selasa (31/1/2012).

Misbakhun mencontohkan, dalam waktu satu setengah bulan sejak menjabat, para pimpinan KPK telah menetapkan Miranda S Goeltom sebagai tersangka dalam kasus cek perjalanan. "Per 30 Januari pejabat KPK yang dilantik baru satu bulan setengah dan mereka harus membaca semua berkas. Kini mereka telah menetapkan Miranda sebagai tersangka," katanya.

Dengan penetapan Miranda sebagai tersangka, lanjut Misbakhun, kasus ini mengubah persepsi yang sebelumnya hanya gratifikasi menjadi penyuapan.

Menurut Misbakhun, pasal gratifikasi merupakan pasal yang menjerat pejabat karena menerima pemberian yang tak lazim. Pasal ini tidak mengharuskan pemberi menjadi tersangka.

Berbeda dengan pasal penyuapan yang menjerat penerima dan pemberi suap. Sebab penyuapan berarti adanya transaksi kepentingan antara yang menyuap dan disuap. "Ini sebuah kemajuan," katanya.

Misbakhun menambahkan, pembenahan KPK ke depan juga diharapkan dengan membenahi penyidik KPK. Peran penyidik di KPK sangat penting dalam setiap kasus sebab penyidik yang akan menentukan arah tuntutan.

Misbakhun menilai, penyidik KPK dari pihak kepolisian dan kejaksaan seringkali tidak independen dan dapat diintervensi. Untuk itu, ia mengusulkan adanya penyidik independen yang tidak berasal dari kedua lembaga tersebut.

"Penyidik independen nantinya dari akademisi yang dididik khusus dan dikontrak selama lima tahun kemudian diganti. Jadi nanti ada penyidik dari kepolisian, kejaksaan dan independen, biarkan mereka berkompetisi untuk berprestasi," katanya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com