Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkait Anas, Demokrat Tunggu Proses Hukum

Kompas.com - 31/01/2012, 20:12 WIB
Hindra Liu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Dewan Kehormatan Partai Demokrat EE Mangindaan membantah ada skenario pelengseran Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum. Saat ini, Partai Demokrat menunggu proses hukum kasus dugaan suap pembangunan wisma atlet SEA Games 2011.

Dalam persidangan di Pengadilan Tipikor, Anas disebut-sebut turut menikmati dana dari proyek pembangunan wisma atlet. "Kita menunggu proses hukumnya," kata Mangindaan kepada para wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (31/1/2012).

Pada kesempatan itu, Mangindaan membantah adanya empat nama yang dikatakan akan menggantikan posisi Anas. Keempat nama yang beredar adalah, Wakil Ketua Dewan Pembina Marzuki Alie, Sekretaris Dewan Pembina Andi Mallarangeng, Anggota Dewan Pembina Soekarwo, dan Menko Polhukam Djoko Suyanto.

"Sampai saat ini saya tidak pernah mendapat berita resmi. Cuma baca-baca surat kabar. Itu pendapat orang," kata Mangindaan.

Sebelumnya, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Saan Mustopa juga membantah adanya empat nama tersebut. Saan mengatakan, pihaknya telah mengkonfirmasi hal tersebut dengan Dewan Pembina dan tak ada informasi mengenai empat nama itu.

"Anggota dewan pembina yang lain setelah kita konfirmasi itu tidak ada. Tidak ada sama sekali. Relasi dengan dewan pembina tetap baik. Empat nama itu bukan hasil keputusan Dewan Pembina. Dewan pembina dengan DPP tetap sinergis dan terpolarisasi dengan baik," ujar Saan.

Menurutnya, hingga saat ini dari Dewan Pembina maupun DPP Demokrat tak ada yang meragukan Anas sebagai Ketua Umum Demokrat. Anas kata dia selalu melakukan yang terbaik untuk partai.

"Belum ada institusi satupun baik dari Dewan Pembina DPP atau Dewan Pembina yang mempertanyakan posisi Anas. Mas Anas selalu berpikir apapun yang dilakukan itu untuk partai," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

    Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

    Nasional
    Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

    Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

    Nasional
    Prabowo Akui Cita-Citanya Adalah Jadi Presiden: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

    Prabowo Akui Cita-Citanya Adalah Jadi Presiden: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

    Nasional
    Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

    Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

    Nasional
    Perayaan Tri Suci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

    Perayaan Tri Suci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

    Nasional
    Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

    Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

    Nasional
    SYL Berkali-kali 'Palak' Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

    SYL Berkali-kali "Palak" Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

    Nasional
    Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

    Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

    Nasional
    Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

    Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

    Nasional
    KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

    KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

    Nasional
    Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

    Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

    Nasional
    Waketum Golkar Ingin Tanya Airlangga Kenapa Bobby Akhirnya Masuk Gerindra

    Waketum Golkar Ingin Tanya Airlangga Kenapa Bobby Akhirnya Masuk Gerindra

    Nasional
    Bicara soal Rekonsiliasi, JK Sebut Tetap Ada yang Jadi Oposisi

    Bicara soal Rekonsiliasi, JK Sebut Tetap Ada yang Jadi Oposisi

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Jalan Berliku Anies Menuju Pilkada Jakarta | Mahfud soal Pentingnya Pemikiran Megawati

    [POPULER NASIONAL] Jalan Berliku Anies Menuju Pilkada Jakarta | Mahfud soal Pentingnya Pemikiran Megawati

    Nasional
    GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

    GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com